Bantu Bibit Gratis untuk Petani, Padi dan Jagung Masing-Masing Dijatah 2 Juta Hektare
PANEN: Lahan pertanian pada beberapa daerah di Sumsel saat ini tengah memasuki masa panen.-Foto: Ist-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Stok beras di gudang Bulog harus dijaga minimal pada angka 2 juta ton. Itu hasil rapat Presiden Joko Widodo dengan para menteri terkait, belum lama ini. Untuk memenuhi itu, produksi dalam negeri perlu diperbaiki.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkap kabar gembira untuk petani. Anggaran pupuk dinaikkan dua kali lipat. Semula APBN membiayai pupuk 4,7 juta ton, kini menjadi 9,55 juta ton. ’’Arahan Presiden, dalam waktu dekat DIPA-nya keluar sesuai kesepakatan,” ujarnya.
Dia menambahkan, anggaran untuk pupuk bukan dalam bentuk uang. Namun, melihat jumlah volume pupuk yang diberikan, yakni 9,55 juta ton. ’’Anggarannya terserah harga pasar. Itu disusun PT Pupuk Indonesia,” ungkapnya.
Pemerintah akan melakukan pompanisasi di sawah tadah hujan. Itu dimaksudkan untuk mengatasi dampak El-Nino berkepanjangan. Amran menyebut, akan dilakukan pompanisasi di Pulau Jawa seluas 500 ribu hektare. Untuk luar Jawa, akan dilakukan hal serupa. ’’Anggarannya Rp 5,8 triliun,” beber dia. Untuk impor beras, ia menegaskan itu merupakan pilihan terakhir.
Langkah ketiga yang akan dilakukan yaitu menyiapkan bibit unggul untuk petani. Jumlahnya 2 juta hektare untuk padi dan 2 juta hektare untuk jagung. “Seluruh bibit itu gratis,” tegasnya.
BACA JUGA:Perpanjang Kenaikan HET Beras hingga April, Dinilai Efektif Turunkan Harga
BACA JUGA:Gelar Pasar Murah di Martapura, Pemkab OKU Timur Siapkan Beras Segini!
Terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo pada kesempatan yang sama mengatakan, stok beras pemerintah di Bulog harus di atas 2 juta ton. Sebelumnya hanya 1,2 juta ton. ’’Sehingga, produk dalam negeri jadi penting,” katanya.
Bapanas juga meminta agar relaksasi harga beras premium diperpanjang. Tujuannya, stok di pasar terjaga. Arief juga menyatakan bahwa panen raya akan memengaruhi stok. Pada Maret ini, proyeksinya ada 3,8 juta ton panen. Lalu, April 4,9 juta ton. Proyeksi itu turun dari target awal karena 17 ribu hektare sawah terendam banjir.
Selain beras, yang menjadi atensi adalah telur. Harga telur di pasaran masih tinggi. Padahal, harga jagung yang digunakan sebagai pakan ayam sudah turun. Tingginya harga telur tersebut, menurut Arief, karena ada stok lama. Dia yakin harga akan turun dalam tiga minggu atau satu bulan ke depan. (*)