Lakukan Manajemen Tata Kelola Air, Banjir Tak Rusak Area Sawah

Reporter: Nisa |

Editor: Mario |

Senin , 11 Mar 2024 - 22:09

OPTIMASI: Lahan rawa seluas 65 ribu hektare di OKI akan dioptimasi untuk menggenjot produktivitas padi. -Nisa-

KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Seluas 65 ribu hektare lahan rawa di OKI akan dioptimasi guna menggenjot produktivitas padi. Tahap awal 270 hektare di Desa Sukapulih Kecamatan Pedamaran.

‘’Secara keseluruhan di Sukapulih ada 970 hektare lahan pertanian yang siap dioptimasi,’’ ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura OKI, Ir Sahrul MSi.

Dikatakannya, optimasi lahan IP 100 menjadi IP 200 itu melalui normalisasi saluran sepanjang 4 km. “Pembangunan saluran tersier sepanjang 6 km serta pembuatan pintu air dan pompa air,”terangnya.

BACA JUGA:Maret, Masuk Musim Panen Padi

Optimasi lahan berupa memanajemen tata kelola air sehingga saat terjadi banjir maupun air pasang yang cukup tinggi tidak merusak area persawahan.

Sementara itu, Pj Bupati OKI Ir Asmar Wijaya menjelaskan, dengan luas lahan baku sawah mencapai 97.336 Ha, Kabupaten OKI berpeluang meningkatkan produksi padi.

Program optimalisasi lahan rawa dari Kementerian Pertanian sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas panen.

‘’Selain itu dapat meningkatkan kesejahteraan petani di OKI,’’ katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian (PSP Kementan), Ali Jamil mengatakan, kementan menargetkan sebanyak 98.400 Ha lahan rawa lebak di Sumsel akan dioptimasi.

‘’Indeks pertanaman padi (IP) di Sumsel masih berkisar 1.4 maka perlu ditingkatkan indeks pertanamannya,” imbuhnya.

Program ini, lanjutnya, menyasar 5 kabupaten di Sumsel antara lain, Banyuasin dengan luasan 22 ribu ha, Ogan Komering Ilir 65 ribu ha, OKU Timur 5.000 ha, Ogan Ilir 4.000 ha, dan Muara Enim 2.400 ha.

lakukan manajemen tata kelola air, banjir tak rusak area sawah                            kayuagung, sumateraekspres.id - seluas 65 ribu hektare lahan rawa di oki akan dioptimasi guna menggenjot produktivitas padi. tahap awal 270 hektare di desa sukapulih kecamatan pedamaran.
‘’secara keseluruhan di sukapulih ada 970 hektare lahan pertanian yang siap dioptimasi,’’ ujar kepala dinas ketahanan pangan tanaman pangan dan hortikultura oki, ir sahrul msi. 
dikatakannya,  optimasi lahan ip 100 menjadi ip 200 itu melalui normalisasi saluran sepanjang 4 km. “pembangunan saluran tersier sepanjang 6 km serta pembuatan pintu air dan pompa air,”terangnya.
baca juga:maret, masuk musim panen padi
baca juga:produksi padi sumsel tertinggi di sumatera
optimasi lahan berupa memanajemen tata kelola air sehingga saat terjadi banjir maupun air pasang yang cukup tinggi tidak merusak area persawahan.
sementara itu, pj  bupati oki ir asmar wijaya menjelaskan, dengan luas lahan baku sawah mencapai 97.336 ha, kabupaten oki berpeluang meningkatkan produksi padi.
program optimalisasi lahan rawa dari kementerian pertanian sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas panen. 
‘’selain itu dapat meningkatkan kesejahteraan petani di oki,’’ katanya.
baca juga:full mekanisasi, tanam padi vub, produksi 1 ha 10 ton
baca juga:100 hektare lahan padi gagal panen, terdampak banjir, 2024 target gkg 3 juta ton 
sementara itu, direktur jenderal prasarana dan sarana kementerian pertanian (psp kementan), ali jamil mengatakan, kementan menargetkan sebanyak 98.400 ha lahan rawa lebak di sumsel akan dioptimasi. 
‘’indeks pertanaman padi (ip) di sumsel  masih berkisar 1.4 maka perlu ditingkatkan indeks pertanamannya,” imbuhnya.
program ini, lanjutnya, menyasar 5 kabupaten di sumsel antara lain,  banyuasin dengan luasan 22 ribu ha, ogan komering ilir 65 ribu ha,  oku timur 5.000 ha,  ogan ilir 4.000 ha, dan muara enim 2.400 ha.
terpisah,  pangdam ii sriwijaya, mayjen tni yanuar adil meminta percepatan optimasi lahan di oki.
program dan strateginya sudah ada, silahkan dieksekusi secepatnya agar manfaat program ini dirasakan masyarakat.
‘’tni akan mengawal program ketahanan pangan nasional ini, tugas kita mengawal, mendorong, dan memberi semangat, para petani dalam mengolah lahannya,’’ ujarnya. (uni)