Tewasnya Siswa SMP Penuh Misteri, Sang Ayah Menduga Rifki Dibegal dan Dibunuh

Minggu 31 Mar 2024 - 21:18 WIB
Reporter : kholid
Editor : Edi Sumeks

OKUT, SUMATERAEKSPRES.ID - Meninggalnya Rifki Rifaldi (13) dengan cara sadis, tangan dan kaki terikat di belakang tubuh meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarganya. Apalagi, pelajar kelas VII SMPN 2 Gumawang itu dikenal tidak banyak ulah dan berbakti kepada orang tuanya. Lantas, siapa yang tega menghabisi nyawanya sekeji itu?

Edi Susanto, ayah almahum Rifki tampak begitu terpukul dengan kepergian putra kesayangannya. Dia mengingat betul kegiatan sehari-hari anaknya itu. “Keseharian Rifki itu ikut bundanya jualan. Kadang menginap di tempat jualan," kenang warga RT 05, RW 02, Desa Gumawang, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur itu.

Ibunya almarhum Rifki, Herayunita (33), memang berjualan di sebuah toko di perbatasan Desa Gumawang dan Desa Bedilan. Dia berjualan kopi, tas-tas kecil, hingga kacamata. “Senin, 25 Maret 2024, setelah pulang sekolah, Rifki juga masih membantu ibundanya jualan,” tambah Eko.

 Setelah berbuka puasa, barulah Rifki pamit hendak mengantarkan takjil ke rumah kakeknya. Dia mengendarai motor Beat Street warna silver.  “Sekalian mau pulang ke rumah kontrakan kami untuk ganti pakaian, sebab dia masih pakai pakaian sekolah,” sambungnya.

Karena itulah, Rifki membawa kunci rumah kontrakan mereka.  Sementara rumah kakeknya, hanya berjarak sekitar 20 meter. “Rifki sudah antarkan takjil ke rumah kakeknya dan sempat pulang ke rumah ganti pakaian. Tapi sampai jam 11 malam (23.00 WIB), kok tidak pulang-pulang ke rumah," cerita Edi. 

BACA JUGA:Senggolan di Acara Hajatan Tewas 4 Tikaman, Dendam Lama Ayah Pelaku Dibunuh Kakak Korban

BACA JUGA:Jiwa Petarung dan Sosok Ceria, Mahasiswi Unsri yang Dibunuh Begal

Malam itu juga, Edi yang sedang bekerja di perkebunan tebu, langsung memutuskan pulang. Bersama istrinya dan warga lainnya, dia lalu mencari Rifki. Sampai subuh. Tapi tidak juga bertemu. "Setelah subuh kami istirahat dulu. Kami masih berpikir positif. Mungkin Rifki menginap di tempat temannya," tuturnya.

 Edi kemudian bekerja seperti biasa. Namun 2 hari berlalu, sang putra belum juga pulang. Akhirnya, dia melapor ke polisi. “Kami mulai resah dan khawatir serta panik. Pasti telah terjadi apa-apa dengan Rifki," kata Edi. 

Masih dalam upaya pencarian, Edi dan keluarga dapat informasi. Almarhum Rifki  setelah pulang ke rumah untuk ganti pakaian rupanya jalan-jalan naik motor Beat Street itu.  Dia sempat mampir ke rumah temannya, lalu keliling  masih di sekitar Kecamatan Belitang dengan mengendarai motor Beat tersebut bersama temannya. 

Setelah keliling, malah sempat mampir mengisi BBM. Kemudian temannya minta diantarkan pulang. Nah. setelah mengantar temannya itu pulang ke rumah, sejak itulah Rifki tidak tahu ke mana lagi. 

Sampai akhirnya ada kabar penemuan jasad tak dikenal di Desa Tanjung Mas, Jumat 29 Maret 2024, sekitar pukul 07.00 WIB. "Kami mendapat informasi adanya video penemuan mayat itu Jumat pagi. Tapi kami tidak yakin itu Rifki," beber Edi. 

BACA JUGA:Tagih Hp Dipinjam, IRT dan Keluarganya Diancam Dibunuh, Segini Harga Hp Tersebut

BACA JUGA:Kasus 1 Keluarga Dibunuh di Muba, Polisi Tegas Bakal Lakukan Ini!

Sebab dalam pemikiran Edi dan keluarganya, Rifki masih berpakaian SMP.  Tapi takdir berkata lain. Jasad yang mengapung di aliran Sungai Pasipatan, anak Sungai Komering di wilayah Desa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat itu ternyata benar Rifki.

Kategori :