PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID-Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni terus menciptakan inovasi serta gebrakan baru bagi masyarakat Bumi Sriwijaya.
Tercatat selama kurang lebih enam bulan menjabat, saat ini sudah ada 7 gerakan serentak guna mengendalikan inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem serta menekan angka stunting.
Jika target dan tujuan dari 7 program ini tercapai, maka dampak yang ditimbulkan akan sangat fantastis untuk Sumsel. Inflasi terkendali, stunting dan kemiskinan turun.
“Kami melaunching berbagai Gerakan Serentak bertujuan untuk memaksimalkan berbagai hasil pembangunan di wilayah Sumatera Selatan tanpa terkecuali,” imbuh Fatoni.
BACA JUGA:Pemprov Lindungi 90 Ribu Pekerja, Usulkan Gerakan Serentak Perlindungan Pekerja
BACA JUGA:3 Gerakan Serentak Tekan Kemiskinan Ekstrem, Di-launching Pj Gubernur Sumsel dan Ketum TP PKK Pusat
Berbagai kolaborasi dengan instansi swasta, BUMN/BUMD, stakeholder terkait terus digencarkan. Hal ini tentunya sebagai bukti nyata komitmennya dalam membangun Sumsel menjadi lebih maju kedepannya juga menjamin kesejahteraan masyarakat Sumsel.
Pemprov Sumsel memiliki Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel yang tersebar di 19 titik se-Sumsel, baik itu pada tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari dalam sepekan, yaitu hari Senin, Selasa dan Kamis.
Kemudian, Pemprov Sumsel juga memiliki Gerakan Inflasi Serentak se-Sumsel guna meningkatkan efektivitas koordinasi agar lebih maksimal.
BACA JUGA:26 Juni, Gerakan Pangan Murah Serentak
BACA JUGA:Bedah Rumah Pakai Konsep Aladin, Target Pemprov Perbaiki 8.279 Rumah di 2024
Kedua Gerakan Serentak tersebut dilaunching langsung oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni pada Senin, 29 Januari 2024 lalu.
“Ini sudah dilaksanakan dari tahun lalu dan akan kita teruskan setiap hari Senin, Selasa dan Kamis. Jadi silakan kepada seluruh masyarakat setiap Senin, Selasa dan Kamis silakan datang ke pasar murah yang digelar Provinsi, Kabupaten/Kota serentak. Jadi semua harganya murah karena disubsidi,” beber Fatoni.
Tak berhenti sampai di situ, Pemprov Sumsel juga melaunching tiga Gerakan Serentak lainnya pada Rabu, 21 Februari 2024 lalu.
Di antaranya, Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatera Selatan (GBRSS) yang akan direalisasikan pada 8.391 rumah yang sudah tak layak huni.
BACA JUGA:Ini Manfaat Program GSMP yang Luar Biasa
Angka tersebut masih bisa bertambah seiring dengan program dari dana desa juga Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota serta CSR Perusahaan Swasta sehingga bisa mencapai 13 ribu rumah lebih yang akan dibedah.
Kemudian, Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPSSS) yang direncanakan akan membangun sanitasi sebanyak 6.984 rumah warga. Selanjutnya juga ada Gerakan Penanganan Stunting se-Sumatera Selatan (GPStSS), saat ini tercatat 33,64% anak yang dibantu melalui program Bunda Ayah Asuh Stunting (BAAS) tentunya juga tersebar di 17 Kabupaten/Kota se-Sumsel.
“Untuk Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatera Selatan, Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatera Selatan dan Gerakan Penanganan Stunting se-Sumatera Selatan ini kami launching bersama Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, Tri Tito Karnavian yang sangat peduli dengan persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem,” jelas Fatoni.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Inisiasi Bedah Ribuan Rumah, Launching Bantuan Sanitasi Serentak 17 Kabupaten/Kota
BACA JUGA:BSB Ikut Kendalikan Harga Sembako, Gelar Pasar Murah Bersama Pemprov
Selanjutnya, Pemprov Sumsel juga memiliki Gerakan Sumatera Selatan Mandiri Pangan (GSMP). Melalui gerakan ini, kami mengajak masyarakat untuk mau memulai menanam bahan pokok seperti bawang merah dan cabai pada pekarangan rumah masing-masing.
“Gerakan ini juga sebagai upaya dalam merubah pola pikir masyarakat dari konsumen menjadi produsen melalui bantuan bibit hortikultura, ternak dan perikanan,” kata Fatoni.
Provinsi Sumsel juga telah dilaksanakan perluasan program melalui GSMP Goes to Scool and Goes to Office.