"Tetap tidurnya ada ruangan khusus, bukan di asrama yang gabung dengan anak panti lain,” bebernya.
Mereka juga harus mengikuti jadwal kegiatan yang ada. Sejak bangun tidur sampai tidur lagi.
Semua kegiatan sudah terjadwal dan diatur oleh pengelola panti. "Apalagi sekarang di bulan puasa, sejak bangun saur sampai tidur lagi anak-anak jadwalnya padat. Waktu mereka diisi dengan kegiatan yang produktif," beber Zellin.
Bila ada waktu senggang, biasanya anak-anak mengisi dengan kegiatan tilawah maupun mengikuti berbagai games. Zeilin menjelaskan, jadwal dimulai dari bangun lalu makan sahur. Sambil menunggu waktu salat Subuh berjemaah, anak-anak sudah berkumpul untuk mengaji di musala panti.
Selesai salat Subuh, mereka mendengarkan ceramah, lalu kultum. Kemudian anak-anak istirahat hingga sekitar pukul 07.30 WIB. Lalu dibangunkan kembali. Mereka lalu secara bergantian mandi dan membersihkan diri.
BACA JUGA:Awas, Jangan Coba-CobaTawuran Lagi, Brimob Polda Sumsel Sudah Turun Tangan, Nih Buktinya!
BACA JUGA:Tawuran Bak Virus, Tak Lagi Sayang Nyawa, Warga Mengeluh, Takut Jadi Korban Salah Sasaran
"Setelah mandi, anak-anak akan dikumpulkan kembali untuk mendengarkan materi yang disampaikan dari kepolisian soal hukum/ tata tertib. Juga dari ustaz yang menyampaikan soal akidah akhlak," jelasnya. Kegiatan tersebut berlangsung sampai waktu Zuhur tiba.
Sampai pada waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB, masuk ke jadwal keterampilan. Anak-anak akan diberi bimbingan keterampilan tentang dunia otomotif. Yakni, seputar keterampilan bengkel motor dan las. Usai Asar, mereka mengikuti games. "Ini fun games biasa saja, entah itu bermain sepak bola atau yang lain. Intinya anak-anak ada kegiatan positifnya," sebut wanita berhijab ini.
Pukul 17.30 WIB, semua pun bergantian mandi sembari menunggu waktu berbuka puasa bersama. Lanjut salat Magrib, baru makan malam sambil istirahat. Hingga waktu Isya, semua berkumpul lagi ke musala dan menunaikan salat Tarawih berjemaah.
"Abis Tarawih, anak-anak mengaji dan ada sesi curhat-curhatnya. Jadi curhatnya kayak sharing filling. Mereka akan ditanya bagaimana perasaannya hari ini, good, best atau mix filling dan alasannya apa," ungkap Zeilin. Selesai itu, baru istirahat malam.
BACA JUGA:Waduh, Tawuran Pecah di Depan Kantor Walikota Palembang, Ternyata Ini Pemicunya!
BACA JUGA:Kumpul di Gudang Boenjit Bersiap Konvoi ke Lokasi Tawuran, Polisi yang Datang, 2 Remaja Tertangkap
Beberapa treatment yang dijalani anak-anak tersebut selama di panti seperti terapi komuniti kelompok, kegiatan keagamaan, pembinaan kepribadian, akidah akhlak, pembekalan keterampilan dan kegiatan lainnya. Bukan sekadar untuk memberikan efek jera, tapi agar mereka tersadar dan mempunyai keinginan jadi lebih baik lagi ke depannya.
"Kami mengajarkan anak-anak ini melalui kegiatan seperti gotong royong, kerja bakti, cuci baju, menyapu, dan mengepel sendiri. Di sini, kita ajarkan mereka mandiri, biar tahu hidup jauh dari orang tua seperti apa," sebut Zeilin.
Walaupun pada awalnya masih kikuh, tapi 28 anak itu mulai membiasakan diri. Ada yang cepat beradaptasi, bisa langsung ceria mengikuti berbagai kegiatan. "Alhamdulillah anak-anak ini semuanya secara perilaku, kepribadian, sifat, sopan, ceria dan baik-baik. Bisa mengikuti kegiatan kita di sini dengan baik, tidak ada yang membantah atau menolak," tuturnya.