Istighfar Nabi Adam AS Usai Makan Buah Khuldi, Yuk Amalkan!

Kamis 14 Mar 2024 - 18:05 WIB
Reporter : Novis
Editor : Novis

Seorang muslim disarankan untuk beristighfar dalam keadaan bersuci. 

Rasulullah SAW menyatakan bahwa Allah mengampuni dosa seseorang yang memohon ampunan dalam keadaan suci.

2. Memilih Waktu yang Utama

Memilih waktu yang tenang dan khusyuk saat beristighfar, seperti saat sahur, sangat dianjurkan. Allah SWT memuji orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur.

Berikut firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 17.

ٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ

Arab latin: Aṣ-ṣābirīna waṣ-ṣādiqīna wal-qānitīna wal-munfiqīna wal-mustagfirīna bil-as-ḥār

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur,"

BACA JUGA:Refleksi Pemilu 2024: Kemenangan Nasdem dan Gerindra di Sumsel Jadi Penentu Arah Politik?

BACA JUGA:Fix, Setahun 3 Kali Penerimaan CPNS-PPPK, Jabatan ASN Bisa Diisi TNI-Polri

3. Banyak Memohon Ampun

 Istighfar sebaiknya dilakukan secara berulang-ulang, sesuai dengan anjuran Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW.

4. Penutup Segala Urusan

 Istighfar dapat dijadikan sebagai penutup segala urusan. Ibnu Abbas menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW dekat dengan ajalnya saat turunnya surat An Nashr yang memerintahkan untuk bertasbih dan beristighfar.

Dengan memperhatikan adab-adab ini, beristighfar menjadi sebuah amalan yang membawa keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT.

Dengan demikian, pentingnya Istighfar Nabi Adam AS sebagai bentuk penyesalan dan permohonan ampunan telah dijelaskan dengan baik dalam Al-Qur'an dan hadits. 

Kategori :