Menelusuri Asal Usul dan Tradisi Imsak, dari Zaman Nabi SAW hingga ke Indonesia

Kamis 14 Mar 2024 - 04:30 WIB
Reporter : Rohim
Editor : Alfery

SUMATERAEKSPRES.ID - Mendekati 10 menit sebelum azan subuh berkumandang saat buylan puasa Ramadan, sering kali kita mendengar suara orang mengingatkan imsak.

Imsak adalah saat umat Muslim mulai menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa.

Bagaimana asal usul tradisi imsak ini? Apakah sudah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya?

Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), tradisi imsak terinspirasi dari hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik.

BACA JUGA:Berpuasa di Bulan Ramadhan Tidak Hanya Membantu Kesehatan Fisik, Tetapi Juga Kesehatan Mental

BACA JUGA:Kenali 10 Makanan yang Bikin Cepat Lapar, Jangan Dikonsumsi Saat Sahur Ya!

Anas bin Malik menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Tsabit makan sahur bersama, lalu mereka berdua bangkit untuk melaksanakan shalat.

Ketika ditanya tentang rentang waktu antara selesai makan sahur dan shalat, Anas bin Malik menjawab sekitar waktu seseorang membaca lima puluh ayat.

Berdasarkan hadis tersebut, waktu antara sahur dan shalat subuh adalah 50 ayat, yang diperkirakan memakan waktu sekitar 10 menit.

Imam Al-Mawardi dalam karyanya al-Iqna’ juga menyatakan bahwa lebih baik bagi orang yang berpuasa untuk menahan diri sebelum terbit fajar (azan subuh) dan menunda berbuka sejenak setelah matahari terbenam.

BACA JUGA:Sahur Sehat dan Hemat? Bisa Banget! Ini 7 Makanan yang Bisa Bikin Kenyang Seharian

BACA JUGA:4 Tips Nikmati Kopi di Bulan Ramadan Tanpa Ganggu Puasa

Pergeseran Makna

Dalam bukunya yang berjudul "Puasa: Syarat Sah dan Pembatalannya", Ustaz Ahmad Sarwat menyoroti tentang istilah imsak dan bagaimana maknanya telah bergeser.

Awalnya, Imsak merujuk pada "menahan diri dari makan dan minum 10 menit sebelum waktu Subuh".

Kategori :