Bakal Batasi Pertalite Mobil-Motor

Selasa 12 Mar 2024 - 21:05 WIB
Reporter : Martha
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menerapkan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yakni Pertalite. Beleid aturan itu bakal rampung dalam waktu dekat.

Skenarionya, untuk mobil, ada dua usulan yang diajukan. Pertama, melarang semua kendaraan roda empat plat hitam mengonsumsi Pertalite. Skenario kedua, hanya mobil di bawah 1.400 cc yang boleh membeli Pertalite. Sedangkan untuk sepeda motor, hanya yang berkapasitas di bawah 150 cc masih boleh membeli Pertalite.⁣

Rencana pemerintah itu mendapat respons masyarakat pemilik kendaraan bermotor. “Kenapa selalu keluar kebijakan yang membatasi, itu sama saja buat susah masyarakat. Coba selesaikan saja dulu masalah antrean panjang beli Solar dan Pertalite di SPBU,” ujar Hendra, warga Palembang, kemarin. Dia termasuk yang menolak rencana pembatasan pembelian Pertalite itu.

Ia mengatakan, selalu saja pemerintah beralasan agar penyaluran BBM tepat sasaran. Tapi yang jadi korban tetap saja masyarakat. “Kalau memang kurang minyak mentahnya, kenapa tidak dilegalkan tambang-tambang minyak ilegal supaya menambah pasokan minyak mentah. Berapa banyak itu minyak lari entah ke mana,” cetusnya.

BACA JUGA:Bahas Wacana Pembatasan Pertalite

BACA JUGA:Hapus Pertalite Klaim demi Lingkungan

Ia mengikuti informasi seputar tambang minyak ilegal ini. Menurutnya, sudah banyak perjuangan pemda hingga kepolisian dan beberapa instansi terkait untuk mendorong agar tambang ilegal terutama di wilayah Muba dilegalkan. “Tapi sampai sekarang masih terjadi dan tidak juga diakomodir. Padahal, banyak produksi minyaknya. Itu semua masuk pasaran gelap,” tutur dia.

Belum lagi, penyelewengan-penyelewengan dalam pendistribusian minyak yang harusnya untuk masyarakat. “Itu ribuan liter. Bukan sekali dua kali kasusnya. Hal-hal yang seperti ini harusnya jadi konsen pemerintah, Pertamina dan aparat. Bukan malah buat kebijakan yang ujung-ujungnya buat susah,” kata Hendra.

Suara penolakan juga datang dari Eni, warga Baturaja, OKU. Menurutnya, jika memang ke depan kendaraan pribadi khususnya mobil pelat hitam tidak boleh beli Pertalite, semestinya BBM nonsubsidi bisa disesuaikan harganya.

"Harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax jangan mahal," ujar Eni. Dengan kata lain, butuh aturan penyesuaian untuk selain Pertalite jika pembatasan BBM subsidi itu mulai diberlakukan.

Terpisah, pengawas lapangan SPBU BIL di Baturaja, Leo Saputra menyampaikan, pihaknya belum mengetahui rencana pembatasan pembelian Pertalite tersebut. "Sampai saat ini belum ada informasi resmi dari Pertamina,"  kata dia.  

BACA JUGA:Revolusi Bahan Bakar: Tahun 2024 Pertalite Lenyap. Ini Penggantinya!

BACA JUGA:Berikut Prediksi Harga BBM Pengganti Pertalite

Disampaikan Leo, saat ini untuk Pertalite masih bisa dibeli seluruh jenis kendaraan. Sedangkan untuk solar, seluruh kendaraan yang memiliki QR code masih bisa membeli solar subsidi itu. 

Tapi, untuk kendaraan pribadi roda empat, maksimal pembelian solar hanya 60 liter per hari. Sedangkan angkutan umum orang atau barang roda empat sebanyak 80 liter. Untuk  angkutan umum roda 6 atau lebih maksimal 200 liter solar per hari. 

Kategori :