PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pertanian memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk dunia. Namun, tantangan dalam menjaga kualitas hasil pertanian, terutama sayuran, selama proses pasca panen seringkali dihadapi.
Sayuran adalah salah satu produk hortikultura yang mudah mengalami kerusakan dan penurunan kualitas jika penanganan pasca panennya tidak tepat. Dilansir dari taniuntung ada langkah strategis dalam penanganan pasca panen sayuran yang dapat membantu mempertahankan kualitasnya.
BACA JUGA:Sayuran Bikin Kenyang, Ini Cara dan Penjelasannya
BACA JUGA:Sawi Putih, Si Sayuran Ajaib yang Penuh Manfaat, Wajib Ada di Meja Makan Nih!
Selain itu dapat mengurangi kerugian petani, dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi. Penanganan pasca panen sayuran berperan penting dalam menjaga mutu dan kualitas sayuran yang telah dipanen.
Sayuran yang tidak ditangani dengan baik dapat mengalami penurunan kualitas, peningkatan tingkat kebusukan, dan akhirnya berdampak pada hilangnya pendapatan petani. Sebuah penelitian menunjukkan negara berkembang dapat mengalami kerugian hasil sayuran hingga 20-50% akibat penanganan pasca panen yang tidak tepat.
Oleh karena itu, penerapan praktik penanganan pasca panen yang baik sangat penting guna memastikan bahwa hasil pertanian dapat mencapai konsumen dalam kondisi optimal.
Beberapa faktor biologis dan lingkungan mempengaruhi kualitas dan daya tahan sayuran setelah panen:
BACA JUGA:Kapan Waktu Terbaik untuk Menyiram Sayuran, Cek Disini Penjelasannya
BACA JUGA:Ini Bahayanya Jika Kita tak Rutin Makan Sayuran
Faktor Biologis:
Respirasi: Proses pernapasan masih berlanjut setelah panen, yang dapat menyebabkan penurunan kualitas. Respirasi menghasilkan panas dan gas CO2 yang dapat mempercepat pembusukan.
Produksi Etilen: Hormon etilen dapat mempengaruhi kematangan dan pematangan sayuran. Etilen dihasilkan oleh buah-buahan matang dan dapat memicu pematangan pada sayuran lain dalam jarak dekat.
Perubahan Komposisi Kimia: Zat-zat kimia dalam sayuran mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi rasa, aroma, dan tekstur. Misalnya, perubahan kadar gula dan asam dapat memengaruhi citarasa sayuran.
Transpirasi: Kehilangan air dari permukaan sayuran dapat mempengaruhi kesegaran dan turgor sel.
BACA JUGA:5 Sayuran Ini Mudah Ditanam, Hasil Berlimpah