PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyebab sakit kepala dan cara mengatasinya bisa berbeda-beda. Sakit kepala biasanya bisa sembuh sendiri dengan istirahat dan tidur yang cukup. Namun, jika sakit kepala terasa cukup berat atau sering kambuh, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu.
Sakit kepala bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, serta bisa muncul atau menyebar di bagian kepala mana pun. Sebagian besar sakit kepala bisa diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri dan istirahat yang cukup. Jika tak kunjung sembuh atau sering kambuh, kondisi ini perlu ditangani sesuai penyebab sakit kepala.
Dilansir dari alodokter, berdasarkan jenisnya, sakit kepala dibedakan menjadi sakit kepala tegang, migrain, dan sakit kepala cluster. Sakit kepala tegang bisa menyerang bagian kepala mana pun, umumnya terasa berat, dan membuat kepala cenat-cenut.
BACA JUGA:Waspada! Ini 5 Ciri-ciri Sakit Kepala yang Bisa Mengancam Nyawa, Nomor 1 Jangan Disepelehkan!
BACA JUGA:Sakit Kepala Sering Muncul Tiba-tiba? Ketahuilah, 9 Hal Ini Jadi Penyebabnya
Sementara itu, migrain dan sakit kepala cluster biasanya terasa di salah satu sisi kepala dan gejalanya bisa berlangsung singkat atau justru menetap hingga beberapa jam.
Berbagai sakit kepala tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah:
1. Kurang tidur
Salah satu penyebab sakit kepala yang paling umum terjadi adalah kurang tidur.
Saat seseorang kurang tidur, tubuhnya bisa kekurangan energi, sehingga otak tidak bisa berfungsi dengan baik dan mudah mengalami sakit kepala. Selain itu, kurang tidur juga bisa menyebabkan sulit konsentrasi, kelelahan, dan perubahan mood.
BACA JUGA:Selain Obat, Sakit Kepala juga Bisa Diatasi dengan Makanan-makanan Ini
BACA JUGA:Sakit Kepala Akibat Asam Lambung? Ini Penjelasannya
2. Stres berlebihan
Stres berlebihan juga bisa menjadi penyebab sakit kepala dan migrain. Ketika sedang stres, tubuh akan menghasilkan hormon stres atau kortisol berlebihan.
Ketika kadar hormon ini meningkat, Anda bisa lebih mudah mengalami sakit kepala.
3. Kekurangan gula darah
Kekurangan gula darah (hipoglikemia) bisa menjadi penyebab sakit kepala. Sumber energi utama otak dan saraf adalah glukosa atau gula darah. Ketika kadar gula darah menurun, Anda bisa mengalami sakit kepala. Hipoglikemia sering kali terjadi pada orang yang telat makan, menjalani diet ekstrim, atau mengonsumsi obat-obatan antidiabetes.
4. Anemia
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah berkurang, sehingga tidak dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh dengan baik.
Oksigen merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh, termasuk untuk otak. Saat otak tidak menerima cukup oksigen, kondisi ini bisa menjadi penyebab sakit kepala, pusing, dan mata berkunang-kunang.