SUMATERAEKSPRES.ID-"Avatar: The Last Airbender" akhirnya mengobati kerinduan para penggemar serial fantasi itu setelah menunggu selama hampir 20 tahun.
Versi live action dari animasi populer yang ditayangkan oleh Netflix itu menggambarkan upaya Avatar muda bermata biru Aang menguasai empat elemen (air, bumi, api, dan udara) untuk mengembalikan keseimbangan dunia.
Dalam serial tersebut, para penonton akan diajak kembali ke semesta Pengendali Udara (Airbender) bersama bernama Aang, yang muncul setelah terjebak di gunung es untuk menyelamatkan dunia dari keserakahan Negara Api.
Negara Air, Bumi, Api, dan Udara yang awalnya hidup harmonis berkat upaya Avatar selaku penguasa dari keempat elemen untuk menjaga perdamaian di antara mereka.
BACA JUGA:Drama Aksi Korea Bakal Semakin Banyak Tayang di Disney Hotstar+
BACA JUGA:Lisa BLACKPINK Bakal Debut Akting di Serial Drama HBO The White Lotus
Namun semuanya berubah setelah Negara Api menyerang dan berusaha menghapus bangsa Pengembara Udara demi menguasai dunia.
Bocah 12 tahun bernama Aang dianggap sebagai orang yang dapat menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Serial Avatar terinspirasi dari berbagai cerita rakyat, budaya, dan legenda Asia serta penduduk aslinya.
Kisahnya mencakup perang, penjajahan, trauma, hingga nilai moral.
Jika dibandingkan dengan versi animasi, ada tambahan dalam hal durasi dan cerita dalam serial Avatar versi live action.
BACA JUGA:Krystal Umumkan Pindah Agensi dan Rilis I'm Coming Back
BACA JUGA:'Ratu Adil' Tampilkan Sisi Lain Dian Sastrowardoyo Tayang Mulai 29 Februari Mendatang
Visual indah dari Negara Air, Bumi, Api, dan Udara melatari adegan-adegan dalam versi live action yang didukung teknologi visual efek yang canggih.
Selain itu, penggambaran perkembangan karakter yang baik membuat penonton serasa mengikuti petualangan bersama mereka.