SUMATERAEKSPRES.ID-Belasan warga di Pagaralam, Sumatera Selatan keracunan ikan tongkol dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit, sejatinya kamu harus mengetahui bagaimana mengolah ikan tongkol yang benar agar terhindar dari kejadian semacam ini.
Pakar pangan dari Universitas Jember, Dr Nurhayati mengatakan, hal yang perlu diwaspadai di balik kelezatan ikan adalah hadirnya penyakit akibat salah penanganan akibat mengonsumsi ikan tongkol.
Menurutnya, ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya akan gizi dan senyawa omega tiga untuk kecerdasan otak.
"Potensi KLB keracunan ikan bisa terjadi karena beberapa hal yakni bahan baku ikan tongkol, histamin, dan toksin atau racun," ucap Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember yang juga Koordinator Kelompok Riset (KeRis) Pangan Aman Sehat Utuh Halal (ASUH) Universitas Jember (Unej).
Ia menjelaskan untuk bahan baku (ikan segar) yakni hasil tangkapan yang tidak segera disimpan pada suhu rendah (ruang pendingin es) menyebabkan kerusakan fisiologis dan mikrobiologis pada ikan, dilansir dari Antara.
BACA JUGA:Anda Keracunan Makanan Kedaluarsa, Ini yang Harus Dilakukan
"Bakteri indigenus ikan seperti Weisella sp, Shewanella putrefaciens, dan bakteri kontaminan indicator sanitasi seperti Eschericia coli, Salmonella sp dapat tumbuh berkembang pada ikan sesaat setelah mati ditangkap," tuturnya.
Seiring dengan kerusakan fisiologis rigor mortis jaringan ikan, sehingga disarankan untuk segera menyimpan ikan segar pada ruang pendingin seperti kulkas maupun freezer karena jika tidak disimpan kondisi dingin atau beku maka bakteri kontaminan dapat tumbuh berkembang cepat.
Ia mencontohkan, jika seandainya ikan segar selesai dibersihkan pada pukul 17.00 WIB tanpa didinginkan dan menunggu pukul 22.00 WIB untuk diolah, maka ikan berada di ruang terbuka selama 5 jam.
"Jika ada 10 sel bakteri maka dalam 5 jam terdapat 10 x 210 sel bakteri menjadi 10.240 sel bakteri. Populasi kuman yang cukup untuk menyebabkan keracunan dan kuman pada permukaan ikan akan mati sewaktu dibakar, tetapi racunnya bersifat stabil panas," ujarnya.
BACA JUGA:Bahaya Mengkonsumsi MSG Berlebihan, Picu Keracunan Otak, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Singkong dan 4 Makanan Ini Mengandung Sianida Alami, Awas Keracunan
Penyebab keracunan, tambahnya, juga bisa disebabkan karena histamin yakni senyawa yang dihasilkan oleh aktivitas mikroba terutama bakteri yang tumbuh sesaat setelah lebih dari lima jam ikan ditangkap.
"Histamin dihasilkan dari perombakan asam amino histidin oleh enzim mikroba menjadi histamin. Senyawa itu yang akan menimbulkan alergi pada tubuh manusia sesaat setelah mengonsumsi produk ikan tongkol, seperti gatal-gatal di sekujur kulit," katanya.