Sementara staf sekretriat PPS Banu Ayu, Susanto menceritakan kronologis kejadia. Yakni pada hari H Pencoblosan 14 Februari 2024 lalu, Suryadi sekitar pukul 09.00 WIB ke TPS 03 di Banu Ayu.
Kebetulan Suryadi hendak menyalurkan hak pilihnya di TPS tersebut. Sekalian dia memantau pelaksanaan Pencoblosan di TPS 03 tersebut.
BACA JUGA:6 Ide Makanan Buka Puasa yang Bisa Dijual Saat Bulan Ramadhan
Tidak lama kemudian, Suryadi mengalami mual dan muntah. Sehingga Suryadi dibawa ke rumah. Karena kondisinya lemah oleh keluarga dibawa ke RSUD Martapura.
"Jadi hari Rabu 14 Februari dirawat. Tadi jam 5 sore meninggal," katanya.
Diceritakannya, selama bekerja sebagain penyelenggara di PPS, Suryadi aktif di seluruh tahapan pemilu di tingkat PPS.
"Kami tidak menyangka, karena selama bekerja dia terlihat biasa saja, tidak ada keluhan ataupun terlihat lesu," katanya.
Dia juga menceritakan, selama di rumah sakit, Suryadi sempat membuat vidio dan mengirimkan ke anak buahnya di PPS Banu Ayu.
BACA JUGA:Resep Saus Saus ala Restoran Fasfood dengan Bahan-Bahan Rumahan
BACA JUGA:Resep Saus Saus ala Restoran Fasfood dengan Bahan-Bahan Rumahan
"Dalam vidio itu beliau menanyakan perkembangan-perkembangan pencoblosan dan perhitungan suara," katanya.
Selain itu, lanjut Susanto, melalui vidio yang diterimanya pada Sabtu 17 Februari 2024 malam itu, Suryadi juga menyampaikan pesan agar gaji Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) segera disalurkan.
"Dia berkominikasi dengan kami, menyampaikan agar honor KPPS segara dibayarkan jika uangnya sudah ada. Intinya dia masih kontrol kerjaan kami bahawan," ujarnya.
Dia mengatakan, melihat vidio yang dikirim oleh Suryadi, rekan kerja merasa senang, karena tampak dalam rekaman vidio itu Suryadi terlihat sehat.