Kondisi ini menyebabkan Sungai Air Lintang dan Sungai Air Keruh yang melintas di pinggiran Desa Pelajaran dan Desa Nanti Giri Kecamatan Jarai meluap. Akibatnya kondisi ini merendam kedua desa.
Total ada 346 rumah penduduk terendam. Dengan rincian Desa Pelajaran 220 rumah dan Desa Nanti Giri 126 rumah. "Ketinggian air yang merendam rumah penduduk bervariasi mulai 50 cm hingga 100 cm," ujar H Ali Afandi.
Kendati begitu, pada banjir kedua kali ini masyarakat sudah lebih siap, sehingga dampak kerugian material tidak terlalu banyak.
Warga desa yang tinggal di bantaran sungai juga langsung mengungsi dan menyelamatkan barang berharga saat banjir mulai tinggi.
"Tapi kondisi terakhir hingga Jumat siang banjir sudah mulai surut. Sebagian besar masyarakat langsung membersihkan lumpur di area rumah masing-masing," sampainya.
Berdasarkan survei lokasi dan analisa faktor penyebab banjir oleh BPBD bersama kades, camat, dan forkompincam, perlu pembangunan dinding pengaman sungai untuk hindari terulangnya banjir di Desa Pelajaran, Nanti Giri, dan Desa Pamasalak.
“Dinding pengaman sungai ini bisa beronjong atau talut sepanjang 500 meter di Sungai Air Lintang dan 300 meter di Sungai Air Keruh,” cetusnya.
Dengan adanya beronjong atau talut, air sungai diharapkan tidak meluap ke pemukiman warga.
Di Palembang, banjir genangan air di sejumlah jalan protokol usai hujan deras juga tak terelakan, Kamis malam (16/2). Walaupun cepat surut, kondisi ini diprediksi masih akan terjadi mengingat musim hujan berlangsung hingga Mei sampai awal Juni mendatang.
Tak hanya karena hujan deras, sekarang juga kondisi pasang Sungai Musi juga ikut memicu banjir.
Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi mengatakan ada 16 titik genangan di Kota Palembang saat hujan deras melanda.
"Saya sudah minta Dinas PUPR bekerja sama dengan TNI/Polri, BBWS Wilayah 8, dan instansi lainnya mengatasi hal ini. Tim pun sudah dibagi per zona," sampainya, Jumat (16/2).
Sehingga ketika turun hujan deras, banjir genangan air dapat langsung diantisipasi.
Begitupula ketika bersamaan dengan air pasang naik, seperti kemarin kenaikan muka air sampai 4 meter, ditambah kiriman air dari Sungai Lematang, Sungai Rawas dan Ogan ke Sungai Musi.
"Dengan kondisi ini semua harus bergerak. Semalam (Kamis malam, red) saya juga sudah tinjau ke titik-titik genangan yang tinggi, di antaranya Simpang Polda dan Simpang 4 DPRD," ujarnya.
Upaya lain pengerukan sedimen yang tinggi, dan ini pun sudah dimintakan ke Dinas PUPR agar menginventarisir.