PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Hujan merupakan fenomena alam. Sebab itulah, pemahaman akan beragam tips mengemudi mobil saat hujan menjadi tidak terelakkan guna memastikan keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan.
Mengemudi mobil saat hujan merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, hujan dapat menyebabkan kondisi jalan menjadi licin dan berbahaya bagi pengendara.
Oleh karena itu, penting untuk melakukannya dengan hati-hati agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Berikut adalah beberapa risiko mengemudi mobil saat hujan:
1. Aquaplaning
BACA JUGA:Mobil Esemka Terkuak sebagai Produk Impor dengan Harga Tinggi
BACA JUGA:6 Alasan Isuzu Panther Jadi Incaran Para Pencari Mobil Bekas, Harga Hanya Rp 40 Jutaan
Aquaplaning adalah kondisi hilangnya traksi antara ban mobil dan permukaan jalan saat melewati genangan air.
Hal ini disebabkan oleh lapisan air yang berada di antara ban dan permukaan jalan, sehingga ban tidak lagi dapat mencengkram permukaan jalan dengan baik.
Aquaplaning dapat terjadi pada semua jenis kendaraan, baik mobil, motor, maupun sepeda. Namun, risiko aquaplaning lebih tinggi pada kendaraan dengan bodi yang rendah, seperti mobil sedan atau hatchback.
Hal ini karena kendaraan dengan bodi rendah memiliki ground clearance yang lebih rendah, sehingga lebih mudah terendam oleh genangan air.
BACA JUGA:8 Tips Agar Mobil Tetap Mengkilap Terus Seperti Baru
Penyebab Aquaplaning
2. Visibilitas yang buruk
Visibilitas yang buruk adalah kondisi di mana pengemudi tidak dapat melihat dengan jelas jalan atau lingkungan sekitar. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk hujan, kabut, atau salju.
Visibilitas yang buruk saat hujan adalah salah satu risiko paling umum yang dihadapi pengemudi. Hujan dapat mengurangi visibilitas pengemudi dengan cara berikut:
BACA JUGA:Jangan Panik ! Ini 8 Cara Mengatasi Mesin Mobil Mati Mendadak
BACA JUGA:Pahami Cara Penggunaan Rem Tangan Mobil Matic
Tetesan air hujan dapat menutupi pandangan pengemudi. Tetesan air hujan dapat menghalangi pandangan pengemudi terhadap rambu-rambu lalu lintas, kendaraan lain, atau objek di jalan.
Hujan dapat menyebabkan pantulan cahaya. Pantulan cahaya dari tetesan air hujan dapat membuat mata pengemudi silau, sehingga sulit untuk melihat.
Hujan dapat mengurangi jarak pandang. Hujan dapat membuat jarak pandang pengemudi menjadi lebih pendek, sehingga sulit untuk melihat kendaraan lain yang datang dari arah yang berlawanan.
3.Rem yang tidak efektif
BACA JUGA:10 Tips Merawat Mobil Saat Musim Hujan, Cobain Yuk Bro!
BACA JUGA:Jangan Sampai Tertipu! Ini Tips Beli Mobil Bekas Biar Gak Boncos
Rem yang tidak efektif adalah kondisi di mana rem tidak dapat menghentikan kendaraan dengan cepat dan aman. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk hujan, kondisi jalan yang licin, atau kerusakan rem.
Rem yang tidak efektif saat hujan adalah salah satu risiko paling berbahaya yang dihadapi pengemudi. Hujan dapat membuat rem menjadi tidak efektif dengan cara berikut:
Air dapat mengurangi gesekan antara ban dan jalan. Air dapat membentuk lapisan tipis antara ban dan jalan, sehingga mengurangi gesekan. Hal ini dapat memperpanjang jarak pengereman.
Air dapat membuat rem menjadi panas. Rem yang panas dapat kehilangan efektivitasnya. Air dapat menyebabkan rem terkunci. Rem yang terkunci dapat menyebabkan kendaraan kehilangan kendali.
BACA JUGA:Pos Lantas Rajawali Ditabrak Mobil, Sopirnya Melarikan Diri
BACA JUGA:10 Mobil Tercepat di Dunia, Ada yang Kecepatannya Tembus 500 Km/Jam
Ttips tambahan untuk meningkatkan efektivitas rem saat hujan:
Pastikan rem Anda dalam kondisi baik. Periksa kondisi ban, rem cakram, dan rem tromol secara berkala. Gunakan ban yang sesuai dengan kondisi jalan. Ban dengan tapak yang baik dapat memberikan gesekan yang lebih baik dengan jalan.
Gunakan rem ABS. Rem ABS dapat membantu mencegah rem terkunci.
Berikut adalah beberapa tips mengemudi mobil saat hujan: