PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pencarian skema baru dalam perluasan akses pembiayaan perkebunan kelapa sawit rakyat.
Mengingat sawit masih menjadi komoditas strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional termasuk Sumsel.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar me-ngatakan, para stakeholder dan petani perlu duduk bersama dalam mengidentifikasi permasalahan, hambatan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi para petani kelapa sawit, sehingga dapat menggali potensi skema dukungan kebijakan pembiayaan yang tepat bagi petani kelapa sawit di Indonesia.
BACA JUGA:OJK Terima 319.416 Permintaan Layanan, Termasuk Pengaduan Soal Pinjol
BACA JUGA:Inilah 5 Aplikasi Pinjol Resmi yang Bisa Bantu Biaya Kuliah, Terdaftar OJK dan Dijamin Aman!
”Kelapa sawit menjadi komoditas strategis Indonesia, karena Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, bahkan mendominasi kebutuhan minyak nabati global,” katanya pada diskusi Bersama Dewan Pengawas OJK terkait perkembangan penyaluran kredit program peremajaan kelapa sawit rakyat di kantor OJK pekan lalu.
Oleh karena itu, kata dia, perlu didorong peningkatan produktivitas dan perluasan akses pembiayaannya, antara lain melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus.
“Komoditas kelapa sawit di Sumsel akan terus berkembang dan membawa dampak positif bagi perekonomian, mengingat masih terdapat beberapa alternatif peningkatan produktivitas yang dapat diupayakan bersama,” ujarnya.
Katanya, produktivitas dapat tingkatkan dengan berbagai cara, misalnya intensifikasi lahan, pengembangan pengolahan produk turunan kelapa sawit, termasuk pendampingan pembiayaan dari lembaga jasa keuangan.
BACA JUGA:PTPN Target Tanam Ulang Kelapa Sawit Capai 33 Ribu Hektar
“Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan peningkatan dukungan pembiayaan Perbankan kepada petani kelapa sawit di Sumsel,” tambahnya Di Sumsel, masih kata dia, sebagaimana hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2023, kelapa sawit menduduki peringkat ke-empat sebagai komoditas terbanyak yang diusahakan oleh Usaha Pertanian Perorangan (UTP), setelah karet, padi, dan kopi.
Kepala OJK Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Untung Nugroho menambahkan, perkembangan realisasi pembiayaan penyaluran kredit kepada petani kelapa sawit di Sumsel yang mencapai Rp7,23 triliun posisi 31 Desember 2023.
Perbankan dalam hal ini BPD Sumsel Babel, BRI, BNI, dan Mandiri, telahmenyalurkan pembiayaan sebanyak Rp7,23 triliun kepada 44.704 petani kelapa sawit di Sumsel.
“Dari jumlah itu sebesar Rp701, 44 miliar merupakan pembiayaan khusus peremajaan kelapa sawit kepada 8.787 petani,” kata Untung. (yun/lia)