Marlina mengatakan, sudah banyak kasus penimbunan/ pembangunan di atas anak sungai. Seperti anak Sungai Soak Lado di Jl Sultan M Mansyur itu.
BACA JUGA:7 Daerah di Sumsel yang Terdampak Bencana Banjir, Cek Daerah Mana Terparah!
BACA JUGA:Cegah Banjir Perlu Buat Gorong
"Anak sungai ini sejak 2013, berdasarkan laporan warga, dicor untuk dijadikan jalan oleh masyarakat itu sendiri," katanya.
Solusinya agar tak lagi banjir, jalan itu dibongkar karena itu adalah aliran sungai. Perlu pendekatan persuasif kepada warga sekitar untuk pembongkaran. Dinas PUPR sendiri akan menurunkan tim sosialisasi MARLINA (MARi kembaLIkan jalaN Air).
“Tim yang kebanyakan perempuan didampingi Babinsa dari Kodim 0418 untuk keamanan dan keselamatan melakukan sosialisasi dan berikan edukasi kepada masyarakat," bebernya.
Hingga saat ini kurang lebih 300 bangunan illegal, baik rumah, kos kosan, kolam renang, kamar mandi/WC, jembatan dan lain lain yang sudah dibantu pembongkarannya oleh tim OPSDAIL Dinas PUPR Palembang.
BACA JUGA:Masih Minimnya Kepedulian Perusahaan, Bencana Banjir
BACA JUGA:Ibu-Ibu Berikan Bantuan Sembako kepada Korban Banjir di Kabupaten Muba
Ditegaskan Marlina, tim ini tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat dan pemerintah setempat. "Kalau warganya tidak mendukung, resikonya kawasan ini tetap akan kebanjiran," tukasnya.
Berdasarkan data Dinas PUPR Kota Palembang sepanjang 2023, total genangan air banjir awalnya berjumlah 113 titik.
"Namun data terakhir saat hujan dengan intensitas tinggi di 30 Desember lalu, genangan ini tinggal 37 titik," kata Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa.
Meski begitu dirinya menekankan persoalan ini harus terus menjadi perhatian semua, terutama Camat dan Lurah di wilayahnya masing-masing. "Terus lakukan pengawasan dan segera laporkan kondisi terkini di lokasi genangan," tegasnya.
BACA JUGA:Patut Dicoba ! 9 Cara Sederhana Ini Mampu Mencegah Banjir
BACA JUGA:BSB Berkontribusi Bagi Daerah, Bantu Korban Terdampak Banjir
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Bastari mengatakan, titik genangan yang ada kini tingkat surut air juga tidak terlalu lama.
"Durasinya tidak lebih dari 6 jam atau rata-rata 2-6 jam, bahkan ada yang di bawah 2 jam sudah surut," ujarnya.
Meskipun ada beberapa wilayah tidak lagi digenangi air, tim tetap waspada timbulnya titik-titik baru yang berpotensi banjir. Seperti halnya yang menjadi perhatian intensif Sekip Bendung dan Sungai Buah.
Saat ini ada 7 lokasi genangan di daerah aliran sungai (sub DAS), yakni Sekanak, Boang, Lambidaro, Bendung, Buah, Gasing, Borang, dan Ulu.
BACA JUGA:Antisipasi TPS Rawan Banjir, KPUD Siap Salurkan Logistik
Tim dibentuk hampir 500 orang terbagi beberapa tim. Yang memelihara drainase (10 tim), memelihara sungai (17 tim), membongkar bangunan liar (2 tim), dan kontruksi, perbaikannya/anak sungai (3 tim).
Lalu, penjaga kolam retensi 24 jam ada 3 shift (47 pekerja) dan penjaga sungai wajah kota, standby setiap hari menyusuri sungai khususnya sub DAS Bendung, Sekanak, Sungai Aur dan Sungai Kedukan (17 pekerja). Lalu 2 tim jack hammer untuk membongkar bottle neck lebih cepat.(tin)