PALEMBANG, SUMATEREKSPRES.ID - Ruam popok atau diaper rash adalah peradangan dan iritasi yang terjadi pada kulit karena penggunaan popok yang lembap dan jarang diganti.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa ruam kemerahan pada kulit bayi di sekitar kelamin, pantat, dan area lipatan paha yang bersentuhan dengan popok.
Mari kenali penyebab, gejala, hingga cara mengobati ruam popok pada bayi selengkapnya melalui artikel berikut ini.
Apa itu ruam popok (Diaper Rash)
Ruam popok atau dermatitis popok iritan (diaper rash) adalah peradangan dan iritasi kulit berupa ruam kemerahan di area kulit yang tertutup oleh popok.
BACA JUGA:Mengapa Autoimun dan Alergi Semakin Meningkat? Begini Penjelasan Ahli
Meski tidak berbahaya, kondisi ini dapat membuat penderitanya tidak nyaman.
Bahkan, jika tidak segera ditangani dengan tepat, diaper rash bisa memicu terjadinya infeksi bakteri atau jamur pada permukaan kulit.
Ruam popok adalah kondisi yang lebih sering dialami oleh bayi.
Kendati demikian, kondisi ini, juga bisa terjadi pada orang dewasa, terutama lansia yang sudah mulai menggunakan popok karena inkontinensia urine (kehilangan kemampuan untuk berkemih) ataupun inkontinensia alvi atau tinja (tidak mampu mengontrol buang air besar).
BACA JUGA:Awas, Penggunaan Popok yang Lama Bisa Picu Dermatitis Popok
Penyebab Ruam Popok
Ruam popok adalah kondisi yang bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, mulai dari iritasi akibat kotoran, gesekan, infeksi jamur, infeksi bakteri, hingga reaksi alergi. Berikut penjelasan lengkapnya.
Kontak terlalu lama dengan kotoran: Urine dan feses dapat membuat popok menjadi lebih lembap sehingga berisiko menimbulkan iritasi pada kulit, terutama jika digunakan terlalu lama.
Gesekan: Popok sekali pakai yang terbuat dari bahan absorben sintetik dapat menimbulkan gesekan yang bisa memicu iritasi pada kulit. Selain itu, penggunaan popok terlalu ketat juga dapat menyebabkan munculnya dermatitis popok iritan.