Awas, Penggunaan Popok yang Lama Bisa Picu Dermatitis Popok

PENYULUHAN: Kegiatan penyuluhan dan edukasi dermatitis popok yang berlangsung di Puskesmas Sekip Palembang. Foto: NENI/SUMEKS--

25 Persen Populasi Bayi Alami Ruam Popok

Akibat Pemakaian Terlalu Lama

PALEMBANG - Penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai dermatitis popok atau ruam akibat penggunaan popok digencarkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam memperingati Hari Bakti IDI 2023. 

Kegiatan yang diikuti 82 orang ibu-ibu yang memiliki bayi dan batita itu berlangsung di Puskesmas Sekip Palembang. Hadir sebagai narasumber ahli dermatologi anak, dr Inda Astri Aryani SpDVE Subsp DA FINSDV FAADV.

Menurut dr Inda Astri, dermatitis popok atau ruam popok sangat penting diketahui para orang tua yang memiliki bayi dan batita. Katanya, dermatitis popok merupakan peradangan akibat kondisi lembap popok yang menutup kulit, biasa terjadi pada bayi atau batita. 

Data organisasi kesehatan dunia (WHO), lebih dari 25 persen populasi bayi dan batita secara global mengalami ruam popok. "Penyebab ruam popok di antaranya gesekan pada kulit bayi menyebabkan lecet, kontak terlalu lama dengan urine dan feses, infeksi bakteri atau jamur, serta iritasi atau alergi akibat produk bayi tertentu," terangnya. 

Masih kata, dr Inda Astri, ruam popok dapat terjadi akibat penggunaan popok jenis apa saja, baik popok kain maupun popok sekali pakai. Pencegahan ruam popok di antaranya mengganti popok secara rutin atau segera setelah anak buang air besar (BAB). 

"Selalu gunakan ukuran popok yang sesuai, hindari membersihkan kulit bayi dengan tisu basah yang mengandung bahan kimia seperti alkohol dan pewangi. Bilas kulit anak dengan air bersih dan keringkan tanpa menggesek kulit,” cetusnya.

Jika telah terdapat tanda ruam popok pada kulit anak, hindari penggunaan bedak. Ruam popok yang berat disertai luka dan kulit lepuh harus dikonsultasikan ke dokter spesialis kulit dan kelamin supaya mendapatkan pemeriksaan dan terapi yang tepat. (nni)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan