Bacok Pakai Arit, Korban Sedang Tidur
MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Kabupaten Musi Rawas (Mura), menambah koleksi kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang melakukan pembunuhan. Tahun 2024 ini sudah 2 kali terjadi. Terbaru, Sutinah (43) membacok putrinya sendiri, SR (7) hingga tewas.
Pembunuhan dalam keluarga itu terjadi Kamis, 11 Januari 2024, sekitar pukul 21.40 WIB. Membuat gempar kampungnya di Desa Leban Jaya, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Mura. Korban SR yang masih pelajar kelas 2 SD, dibacok ketika sedang tidur di kamar belakang.
”Setelah membacok anaknya, Sutinah hendak bunuh diri. Membacokkan arit ke lehernya, tapi diketahui dan diselamatkan suaminya, TS,” terang Suwarto, Kepala Dusun (Kadus) di Desa Leban Jaya, dikutip dari linggaupos.co.id.
Peristiwa tersebut diketahui awalnya kakak perempuan korban, mendengar suara teriakan adiknya di kamar belakang. Dilihatnya korban berlumuran darah. Tetangganya pun berdatangan. “Sementara suaminya, melihat istrinya hendak bunuh diri,” tambah Suwarto.
BACA JUGA:Sekolah Mulai Pemetaan untuk SNPMB, Ikut Tes Seleksi PTN Harus Punya Akun
BACA JUGA:Tunggu Persetujuan KASN
Untuk korban, malam itu langsung dibawa ke bidan terdekat. “Ternyata ada luka robek di bagian perut dan dada,” tutur Suwarto. Korban kemudian dirujuk ke puskesmas. Namun korban akhirnya meninggal dunia.
Soal Sutinah sendiri, Suwarto menyebut warga desa sudah mengetahui bahwa dia ODGJ. Namun informasinya, tidak pernah dibawa keluarganya berobat ke rumah sakit jiwa di Palembang. “Kalau lagi kumat (kambuh sakitnya), dibawa suaminya ke puskesmas, dikasih obat,” sesalnya.
Meski begitu, sepengetahuannya Sutinah tidak pernah mengganggu orang lain. Makanya tidak dikurung ataupun dipasung. “Makanya begitu ada kejadian ini (Sutinah bunuh anaknya) warga sangat kaget dan tidak menyangka,” imbuhnya.
Masih menurut Suwarto, Sutinah sudah dibawa anggota Polsek Muara Kelingi untuk diamankan ke Mapolres Musi Rawas. “Sudah diamankan, masih dalam pemeriksaan,” kata Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi SIK MH, didampingi Kasat Reskrim AKP Herman Junaidi SH, kemarin.
BACA JUGA:Jadikan Sungai Lematang Ikon Pemkab Lahat, Percantik Akses, Tanam Penghijauan
BACA JUGA:Kunker ke LKPP, Masifkan Serapan Anggaran
Personel Polsek Muara Kelingi, Satreskrim serta Inafis Polres Mura sudah melakukan olah TKP dan identifikasi. Kamar yang jadi TKP juga dipasang garis polisi. “Korban sudah dievakuasi, dari puskesmas hingga ke RS Sobirin Muara Beliti, namun tidak bisa diselamatkan,” ucapnya.
Dari keterangan saksi TS suami pelaku, malam itu dia mendengar korban menangis dalam kamar belakang. TS terbangun, mengecek ke kamar anaknya. Ketika ditanya ada apa, korban menjawab perutnya sakit. “Begitu dilihatnya, ternyata banyak darah,” ungkapnya.