“Warga desa langsung membawa Arjo ke puskesmas setempat, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Bangka Tengah untuk mendapatkan pertolongan intensif,” tutupnya.
Potongan Tangan Arjo Belum Ditemukan
Kapolsek Air Gegas Iptu Agam, mengatakan korban diserang buaya muara saat mengecek perangkap ikan yang dipasangnya. “Tangan kanannya putus. Selain itu, juga menderita sejumlah luka di bahu dan punggung,” tambahnya.
BACA JUGA:Heboh, Buaya Serang Kerbau, Kejadian di Sungai Lematang, Lahat
BACA JUGA:Selamat dari Maut, Pemuda di Banyuasin Berhasil Lepas dari Gigitan Buaya, Begini Kronologisnya
Lepasnya korban dari gigitan buaya muara, setelah Arjo berpegangan pada batang pohon bakau. Sambil menendang buaya yang menggigitnya.
”Berhasil lepas dari terkaman buaya, tapi tangan kanannya putus,” tambahnya.
Saat dibawa warga ke Puskesmas Desa Air Gegas, kondisi korban Arjo dalam kondisi sadar.
"(Potongan tangan) belum ditemukan. Dibawa buaya," ungkap Agam.
BACA JUGA:Anak Disambar Buaya Muara, Yanto Tendang dan Tarik Tubuh sang Predator
Senada dikatakan Koordinator Relawan Laskar Sekaban Bangka Belitung, Achi. Awalnya Arjo turun dari perahu, masuk ke dalam sungai untuk mengangkat perangkap ikannya.
Tiba-tiba, seekor buaya dari dalam air, menerkam tangan kanan korban dan langsung menyeretnya ke dalam air. Disaksikan kedua anak Arjo, yang masih berumur 13 tahun dan 9 tahun dari atas perahu.
“Anak-anaknya berteriak agar buaya tersebut melepaskan ayah mereka. Tidak lama Arjo berhasil terlepas dari gigitan buaya. Namun dia harus rela kehilangan tangan kanan yang putus sebatas bahu,” pungkasnya.
Serangan Buaya Muara di Banyuasin dan OKI
Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan perairan Bangka, penyerangan oleh buaya muara juga seringkali terjadi di perairan Banyuasin dan OKI, Sumsel.