MUARA ENIM , SUMATERAEKSPRES.ID – Terbunuhnya Riki Juliansyah (26), pada 4 Januari 2024, dirilis Polres Muara Enim. Warga Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, ditusuk mantan mertuanya, Sapri (56).
“Korban meninggal dunia di RS HM Rabain Muara Enim, sekitar pukul 23.50 WIB. Dengan luka tusuk di perut kiri, dari kejadian sekitar pukul 21.00 WIB,” terang Kasat Reskrim Polres Muara Enim AKP Darmanson SH MH, kemarin.
BACA JUGA:Lapor Dikeroyok Mertua dan Adik Ipar
BACA JUGA:Bobol Rekening Mertua Rp31 Juta
Kejadiannya di depan rumah tersangka, Jl Kemayoran, Gg Mangga, RT 3, Kelurahan Pasar I, Kecamatan Muara Enim. “Korban malam itu datang ke TKP, hendak membawa anaknya. Terjadi cekcok dengan mantan istrinya,” jelas Darmanson.
Korban tidak diizinkan membawa anaknya karena saat itu sudah malam. Diberi izin esok harinya, namun korban tetap memaksa. “Melihat itu tersangka datang menusuk perut kiri korban. Mungkin kesal terhadap korban,” tambah Darmanson.
Korban sempat dibawa ke RS HM Rabain Muara Enim, namun akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 23.50 WIB. Sementara tersangka yang sempat kabur diamankan polisi, sekitar pukul 22.30 WIB. "Tersangka kami tangkap di Jl Bambang Utoyo, dan mengakui perbuatannya," ujarnya.
Tersangka Sapri, mengakui korban mantan menantunya. "Malam itu dia datang, bawa anaknya. Dikejar anak aku (mantan istri korban), berhasil didapatkan. Aku ikut ngejar,” tuturnya.
Perihal dirinya membawa pisau dari rumah, tersangka mengaku takut karena korban sering mengancam dan membawa teman ketika datang. "Ya aku ngeri-geri juga, jadi bawa pisau. Aku tusukkan 3 kali, tapi yang kena cuma sekali di perut,” sambungnya.
Usai kejadian, tersangka mengaku panik dan takut. Dia kabur ke rumah kakaknya, minta serahkan kepada polisi. “Aku tidak kasihkan cucu yang masih kecil dibawanya (dibawa korban), karena tidak tahu alamatnya di mana. Dia itu ngamen,” beber Sapri.
BACA JUGA:Peristiwa Tragis! Menantu Tiri di Musi Rawas Tikam Mertua Hingga Meninggal, Penyebabnya…
Tetangga sekaligus saudara Sapri, Nuraini (73), menyebut korban yang sudah cerai dengan istrinya masih sering datang, untuk bawa anaknya. “Kalau datang sering mabuk. Mungkin kali ini mabuknya berat, sudah malam hari juga. Wajar tidak diberi izin bawa anaknya," cetusnya.
Malam itu Nuraini setelah mendengar suara ribut-ribut di rumah adiknya, baru dia keluar rumah. Tidak melihatnya langsung kejadian. “Pas aku keluar, korban duduk di teras rumah. Ngomong, wak aku kenu tusuk, sambul tunjukkan lukanya. Ya aku takut. Terus dia pergi ke pangkal gang, dibawa warga ke rumah sakit,” imbuhnya. (way/air/)