https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Daftar Hingga Ambil Obat Masih Banyak Keluhan, Pasien BPJS Kesehatan Seperti Dianaktirikan

--

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Kualitas layanan kesehatan terutama pada pasien BPJS Kesehatan masih banyak dikeluhkan. Mulai dari antre mendaftar dan menungu pemeriksaan dokter yang lama, dokter kadang tidak ada hingga pengambilan obat yang makan waktu berjam-jam.

Peserta BPJS Kesehatan, Diah, warga Palembang menilai ada perbedaan kecepatan layanan untuk pasien JKN dan jaminan kesehatan swasta. “Kalau jamkes swasta itu, tidak berbelit-belit. Tapi kalau BPJS,panjang betul administrasinya. Kami peserta BPJS seperti dianaktirikan, dilayani semaunya, kita yang berobat harus nurut. Kami kan juga bayar tiap bulan,” cetus dia, kemarin.

Dia punya catatan selama mendampingi putranya berobat dan terapi ke beberapa rumah sakit besar di Palembang. Ada yang sejak mendaftar saja  berbelit-belit administrasinya. Ada juga yang cukup mudah. “Kalau nunggu obat, pasti lama. Antrenya panjang, kalau mau ditunggu dari siang, mungkin malam baru dipanggil dan dapat obat,” imbuhnya.

Yang menjengkelkan, begitu obat didapat, ternyata obat-obat generik dan jumlahnya ala kadarnya. “Pernah cuma dikasih lima biji, minum 2 kali sehari. Tapi disuruh ngulang berobat seminggu. Kan sama saja artinya menyuruh kita beli sendiri di apotik,” bebernya.

BACA JUGA: Potensi Tekor Rp20 T, Pembayaran Klaim BPJS Kesehatan di Sumsel Masih Lancar, Kemungkinan Iuran Peserta Naik

BACA JUGA:Kejaksaan Negeri Lahat Lakukan Monitoring Kepatuhan BPJS Ketenagakerjaan di PT. PPA

Kata Diah, sering juga obat yang didapat tidak lengkap. Khususnya yang harganya agak mahal. “Jadinya besok harus balik lagi ke rumah sakit. Bolak-balik seperti setrikaan,” ungkap dia.  

Abdullah, warga OKI datang ke rumah sakit di Kayuagung untuk melakukan pemeriksaan karena akan berangkat haji tahun ini."Kami sebenarnya sudah jenuh menunggu dokternya, karena lama sekali belum datang-datang," ucap dia, kemarin (1/1).

Harusnya dokter datang tepat waktu, sesuai jadwal. Karena pasien berpegangan pada jadwal praktek tersebut. “Dengan sistem pendaftaran yang dibuat rumah sakit, kami pasien sudah datang berjam-jam sebelum jadwal dokter praktek,” cetusnya.

Sementara, Siti Rahmi, warga OKI, mengeluhkan sistem pengambilan obat yang harus antre dan menunggu lebih dari satu jam. " Ini sudah sering dikeluhkan tapi masih saja terjadi seperti ini. Jadi kalau ke rumah sakit pagi, pulangnya pasti sudah siang," cetusnya.

BACA JUGA: Berikan Layanan Terbaik Tingkat Satu, Terima Pasien BPJS Kesehatan

BACA JUGA:Infrastruktur Jalan, Drainase, Restorasi Sungai hingga Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan

Itu pun kalau obatnya ada. Kalau tidak lengkap sesuai resep dokter, maka harus ke apotik lain. “Kami minta perbaikan layanan,” imbuhnya.

Kepala Bidang Layanan Medik RSUD Kayuagung, dr Hj Lubna mengatakan, mungkin pasien datang terlalu pagi sehingga menunggu lama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan