BACA JUGA:Kampanye Pemilu 2024 Masih Adem Ayem, Meski KPU Sudah Siapkan Gelanggang. Ini Polanya Kini
Nilai transaksinya mencapai triliunan. Meningkat sejak tiga bulan belakangan. Data itu sudah diserahkan ke KPU dan Bawaslu.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, pihaknya telah menemukan peningkatan transaksi secara masif dan mencurigakan.
Khususnya pada pihak-pihak yang kini sedang berkontestasi dalam pemilihan dan namanya tercatat di daftar calon tetap (DCT) di KPU.
"Kami sudah ikuti mengenai transaksi yang terkait dengan pemilu ini," paparnya. PPTAK bahkan mencatat kenaikan mencapai lebih dari 100 persen.
BACA JUGA:Kampanye Akbar Mulai 21 Januari, 15 Pimpinan Parpol Hadiri Deklarasi Damai
BACA JUGA:Lama Kampanye 75 Hari, 3 Kali Debat Capres, 2 Kali Debat Cawapres
Dengan angka transaksi mencapai triliunan. Kecurigaan yang berujung pada penelusuran ini berawal saat PPATK melihat rekening khusus dana kampanye (RKDK) tidak ada pergerakan (flat).
Padahal, seharusnya di masa mendekati pemilu, ada pergerakan transaksi dari rekening tersebut. Karena ada pengeluaran yang harus dikeluarkan parpol dan diambilkan dari rekening.
Namun, ini anehnya tidak ada pergerakan. "Kalau di rekening RKDK-nya tidak bergerak, lalu pembiayaan tersebut dari mana?" cetusnya.
PPATK akhirnya menemukan adanya pergerakan transaksi lain. Para caleg yang tercatat dalam DCT melakukan transaksi di luar RDKK. Peningkatan pesat transaksi terjadi tiga bulan terakhir. (*/)
.