SUMATERAEKSPRES.ID - Dewan Pendidikan Sumsel ikut menyoroti maraknya kasus tawuran yang makin sering melibatkan oknum pelajar.
Disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Sumsel Dr H Supadmi Kohar MM, peran sekolah, orang tua, dan masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi.
"Selama di sekolah, maka anak jadi tanggung jawab sekolah.
BACA JUGA:Tegas! Pelajar Tawuran Akan Dikeluarkan dari Sekolah
BACA JUGA:Waduh! Tawuran di Palembang Makin Menjadi, Bahkan Pelajar Jadikan Konten
Tapi usai jam sekolah, maka kembali menjadi tanggung jawab orang tua,” tegasnya. Agar pengawasan lebih ketat, perlu komunikasi yang baik dan intens antara guru dan orang tua siswa.
Ini sebenarnya hakikat trilogi pendidikan, yaitu rumah, sekolah dan masyarakat. "Karena itu, tidak bisa semuanya terkait pelajar dibebankan kepada sekolah. Tapi juga para orang tua dan masyarakat," ucapnya.
Supadmi menegaskan, sekolah hanya sebatas bimbingan dan arahan. Jika anak itu terbukti melakukan pelanggaran yang berat di sekolah, maka sekolah wajib melakukan tindakan tegas.
BACA JUGA:WADUH, Aksi Tawuran Marak di Palembang, 21 Pemuda Terlibat, Satu Tersangka Bawa Celurit!
BACA JUGA:NGERI, Tawuran Berdarah Geng Basis 54 vs Original 19 Rusun. Renggut Nyawa Satu Korban!
“Tapi kalau pelanggaran dilakukan di luar sekolah, apalagi pelanggaran berat dan melanggar hukum tertentu, tindakan yang diberikan sesuai aturan hukum," tuturnya.
Sekolah juga perlu mengambil tindakan tegas. Tidak bisa terus menerus membiarkan oknum siswanya terlibat tawuran.
"Apabila sudah diberi tahu dan diperingatkan, orang tuanya juga sudah diajak bicara, artinya perlu diambil tindakan tegas (dikeluarkan) bila masih terlibat," tukasnya.(nni/)