Yang disesalkannya, peserta pemilu itu juga tidak memberitahukan ke KPU Sumsel, akan menggelar kegiatan kampanye di mana. Baik caleg maupun capres-cawapres.
BACA JUGA:Berkah Pemilu, Percetakan di OKU Timur Banjir Orderan, Omset Naik Sampai Segini!
BACA JUGA:Banjir Orderan, Omzet Naik 10 Kali Lipat, Berkah Percetakan Jelang Pemilu
”Pengaruhnya di sini juga bagi pihak kepolisian, untuk melakukan pengamanan kalau terjadi apa-apa,” tuturnya.
Begitupun saat Andika berkoordinasi dengan Bawaslu Sumsel.
Apakah ada kegiatan kampanye dari peserta pemilu yang melakukan pelanggaran.
”Bawaslu juga mengatakan belum ada. Jadi kami (KPU Sumsel dan Bawaslu Sumsel), sifatnya memantau saja,” katanya.
BACA JUGA:Kampanye Hari Pertama Belum Semarak, TKD Prabowo-Gibran Bagi Ribuan Nasi Kotak-Susu
Dalam obrolan santai itu, Andika juga melihat peserta pemilu masih kurang memanfaatkan media mainstream dalam berkampanye. Baik itu parpol maupun caleg, capres-cawapres.
“Mereka cenderung menggunakan media sosial dari timnya masing-masing,” ujarnya.
Terkait media sosial, KPU Provinsi Sumsel sendiri terus meng-update kegiatan-kegiatannya di akun medsos resmi KPU Sumsel.
“Jadi real time, dari akun medsos resmi KPU Sumsel juga bisa dikutip oleh rekan-rekan media,” imbuh Andika, di Kantor KPU Sumsel.
Kemudian dalam setiap kesempatan, Andika dan jajarannya juga terus meningkatkan aksesibilitas pemilih dengan memanfaatkan teknologi.
Di antaranya, menyosialisasikan ke masyarakat menuntuk mengecek DPT secara online melalui website KPU.
“Caranya, buka cekdptonline.kpu.go.id. Nanti ada kolom untuk mengisi nomor NIK KTP, atau nomor paspor bagi pemilih di luar negeri. Nanti akan muncul data pemilih, di TPS berapa, lokasinya TPS-nya dimana terintegrasi dengan Google Maps,” papar Andika.