Namun setelah 7 hari di mana wanita, anak-anak dan sandera asing dibebaskan, para mediator gagal menemukan formula untuk membebaskan lebih banyak lagi.
BACA JUGA:Israel Bombardir RS Indonesia di Gaza Utara, Jelang Gencatan Senjata 4 Hari dengan Hamas
BACA JUGA:5 Perdana Menteri Israel Paling Kejam Pada Palestina. Ada yang Dijuluki PENJAGAL BEIRUT
Israel menuduh Hamas menolak untuk membebaskan semua wanita yang ditawannya.
Sedangkan seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa kegagalan itu terjadi karena masalah tentara wanita Israel.
Begitu perundingan memperpancang gencatan senjata itu gagal, Israel yang tidak bisa lagi menahan ‘nafsunya’ menyerang Palestina.
Jumat subuh (1/12), langsung membombardir ke sejumlah daerah di jalur Gaza.
BACA JUGA:Mas Kawin 212 Gram Logam Mulia, BCL Resmi Berstatus Ny Tiko. Begini Ijab Qabul Sang Suami di Bali
BACA JUGA:JUARA PIALA DUNIA U-17: Selamat! Jerman Kampiun Sekaligus Cetak Sejarah dengan Mengawinkan Gelar
Kedua belah pihak yang bertikai, saling menyalahkan satu sama lain atas gagalnya gencatan senjata.
Menolak persyaratan untuk memperpanjang waktu pembebasan sandera yang ditahan oleh militan sebagai imbalan bagi warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Para mediator mengatakan bahwa pengeboman Israel mempersulit upaya untuk menghentikan permusuhan.
“Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza," kata Jens Laerke, juru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Sabtu (2/12).
BACA JUGA:Pegawai Perkebunan Korban Tabrak Lari. Di TKP, Polisi Hanya Temukan Ini
Sementara Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths, mengatakan pertempuran tersebut akan memperburuk keadaan dengan darurat kemanusiaan yang ekstrim.