PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam kegiatan sosialisasi Bawaslu Kota Palembang pada Kamis (30/11/2013), terdapat aspek menarik yang menonjol.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memahamkan peran media dalam memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat mengenai Pemilu 2014.
Acara ini berlangsung di Roda Cafe, Jalan Demang Lebar Daun, kota Palembang.
Komisioner Bawaslu Kota Palembang, Muslim, mengungkapkan bahwa money politics dapat berkembang menjadi e-wallet atau e-money dengan canggihnya teknologi.
BACA JUGA:RESMI, Inilah Jadwal 5 Debat Capres-Cawapres yang Dirilis KPU. Jangan Ketinggalan ya!
BACA JUGA:Inilah Desain Resmi Surat Suara Pilpres 2024. Distribusinya Mulai Tanggal Ini!
"Teknologi yang mempermudah pengiriman ini membuat dugaan money politics beralih ke e-wallet dan e-money," katanya.
Menanggapi hal ini, Bawaslu harus bertindak cepat untuk mengatasi money politics.
Muslim menyatakan, "Saat ini, kita menunggu Bawaslu RI bekerja sama dengan OJK dalam mengawasi proses e-money dan e-wallet. Teknologi ini bisa digunakan oleh calon legislatif untuk transaksi politik uang,"ujarnya
Muslim menekankan pentingnya sosialisasi sebagai upaya pencegahan money politics.
BACA JUGA:Alfamidi Buka Loker Besar-Besaran Bagi Lulusan S1, Ada Formasi untuk Semua Jurusan Lho!
"Dengan sosialisasi, kita berharap pemilih dapat menjadi lebih cerdas," tambahnya.
Ia juga mengakui bahwa hambatan utama yang dihadapi adalah kelakuan bandel calon legislatif.
Narasumber dari lembaga survei RCI, Faturahman, menyoroti peran media yang diatur oleh UU No.40 tahun 1999.