BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sering terjadinya pemadaman listrik di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) memicu kekesalan warga. Pasalnya selain banyak aktivitas terganggu juga berdampak banyak kerusakan pada barang elektronik milik warga.
Sebagai bentuk kekecewaan, sejumlah warga OKU melakukan aksi demo di Kantor PLN ULP Rayon Baturaja. "Kami kecewa listrik sering padam. Bayaran rutin, tapi pelayanan buruk," kata peserta aksi demo, Antoni, kemarin (14/11).
Disebutnya, warga khususnya pelanggan banyak dirugikan. Masyarakat ribut ketika listrik sering padam karena menyebabkan barang elektronik banyak rusak.
Erham peserta aksi lain menyampaikan, kebutuhan warga akan listrik banyak. Karena banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Tapi disayangkan listrik sering padam, meski tanpa ada cuaca buruk. Padahal ada PLTU yang mensuplai energi.
Peserta aksi lain, Agus menuntut pelayanan yang baik dari PLN. Karena masyarakat tidak gratis mendapatkan listrik. Seringnya listrik padam menyebabkan banyak aktivitas warga terganggu. Belum lagi saat sekolah sedang melaksanakan ujian. "Apa kompensasi PLN ketika listrik sering padam," katanya lantang.
Manager ULP PLN rayon Baturaja Iswandi menyampaikan, soal listrik padam bisa disebabkan berbagai faktor. Bisa disebabkan hewan atau karena bencana saat tiang listrik roboh tertimpa pohon. Penanganan gangguan ini, dilakukan vendor pihak ketiga yang sudah kerja sama dengan PLN.
Untuk tanam tumbuh diusahakan ada pemangkasan atau penebangan pohon yang menghalangi jaringan listrik. Bahkan dua hari terakhir ada kendala putusnya koneksi sistem jaringan pada pembangkit listrik di Lampung dengan Tanjung Enim. Sehingga terjadi defisit dari tenaga listrik sampai 3 MW.
Sedangkan soal kompensasi menurut Iswandi sudah ada acuan yang ditentukan. Jadi tidak seluruh listrik padam bisa diklaim untuk kompensasi. Salah satu yang bisa diklaim jika padam listrik atau kerusakan yang terdampak dari tindakan kesalahan atau human error dari petugas atau karyawan yang ada di lapangan. (bis)