PTPN Target Tanam Ulang Kelapa Sawit Capai 33 Ribu Hektar

Rabu 08 Nov 2023 - 20:36 WIB
Reporter : Rendi
Editor : Dede Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID -  MUARA ENIM - Sejak lima tahun terakhir, PTPN III Holding terus melakukan replanting (tanam ulang) kelapa sawit. Pada tahun 2023, Induk Usaha Perkebunan yang membawahkan 14 PTPN se-Indonesia ini memasang target tanaman baru seluas 33 ribu hektare.

Angka ini akan terus dipacu setiap tahun sehingga secara keseluruhan PTPN Group akan mengelola satu juta hektare kebun kelapa sawit. 

Target ini untuk mewujudkan tagline “PTPN Emas 2045” bersanding dengan program “Indonesia Emas 2045”.

Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Holding, Mahmudi mengatakan semua kebijakan transformatif PTPN Holding ini sebagai upaya menyeleraskan visi Nasional Indonesia Emas 2045.

Dikatakan, kelapa sawit adalah salah satu komoditas utama PTPN Group di masa depan. Target yang ingin dicapai, PTPN menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan luas lahan hingga satu juta hektare.

“Ekstraksi dari visi-misi kita (PTPN III Holding) adalah menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia. Artinya kita harus menjadi yang terbesar dan terbaik di Indonesia. Kelapa sawit dan gula adalah komoditas utama kita yang akan menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan dunia,” katanya saat memberi pengarahan kepada peserta Pelatihan Pembibitan, Reflanting dan TBM di PTPN VII Unit Sungai Lengi, Muara Enim, Sumsel, Selasa (7/11).

Pelatihan ini diikuti 25 peserta dari PTPN V, PTPN VI, dan PTPN VII difasilitasi LPP Agro Nusantara. Training khusus ini digelar di PTPN VII Unit Sungai Lengi karena unit ini sedang dalam proses replanting kelapa sawit seluas lebih dari 1.700 hektare. Proses replanting di unit ini dimulai dari pembibitan hingga penanaman.

Tentang pelatihan kultur teknis, Mahmudi mewanti-wanti semua peserta mengikuti dan mencermati setiap detail pelatihan. Ia menyebut pijakan utama dan sangat krusial dalam industri perkebunan adalah kultur teknis budidaya. Secara rigid dia mengkalkulasi prosentase keberhasilan pada bisnis agro dengan menempatkan investasi tanaman sebagai pilar utama.

“Di bisnis atau industri agro itu, kuncinya di kultur teknis budi daya. Sebab, perputaran roda industri ini ditentukan oleh bahan baku yang kita semai. Jika kita gagal atau salah kelola kultur teknis, semua rantai operasional produksi akan mandek. Maka, bapak-ibu semua adalah pemegang kunci-kunci strategis itu,” kata dia.

Mahmudi yang sebelumnya menjabat Direktur Operasional Tanaman Tahunan PTPN III Holding ini menambahkan apa yang dilakukan para planters baru akan terlihat hasilnya lima tahun ke depan. Setelah lima tahun itu, kata dia, baru diketahui kualitas kerja yang telah dilakukan dan akan menentukan perjalanan perusahaan selama 20-30 tahun ke depan.

“Aspek kultur teknis ini menjadi aspek investasi terbesar. Jika di kultur teknis, terutama di awal pembibitan dan perawatan baik, maka nama Anda dianggap berhasil dan akan mengalirkan rezeki bagi begitu banyak orang dan perusahaan. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu, tolong perhatikan dengan seksama,” kata dia.

Hari pertama pelatihan didominasi dengan sharing knowledge teori dan pengalaman dilaksanakan di Kantor Sentral. Selanjutnya selama tiga hari peserta akan dibawa ke lapangan, dari lokasi pembibitan, lokasi tanaman ulang, dan semua lini yang dibahas dalam materi pelatihan.

Pelatihan kultur teknis ini juga dilengkapi beberapa materi pendukung. Antara lain penggunaan dan pemanfaatan data visual yang diambil dengan pesawat nirawak alias drone. Hal ini penting, karena pada waktunya diberikan fasilitas drone harus bisa mengoperasikannya. Agar bisa langsung dapat melihat perkembangan tanaman, sehingga tanaman bisa dikawal dengan baik. 

SEVP Operation I PTPN VII, Budi Susilo mengucapkan terima kasih kepada PTPN Holding yang sudah menjadikan Unit Sungai Lengi PTPN VII sebagai tuan rumah kegiatan refrehsment kultur teknis tanaman sawit. Menurut Budi, ini menjadi momen istimewa bagi PTPN VII akan lebih siap melakukan investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa menambah ilmu dan menambah kompetansi dalam mengelola tanaman sawit," kata dia.

Kategori :