OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Viralnya Pantai Dermaga Rasuan, di Sungai Komering, Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten OKU Timur, Sumsel berdampak bagi ekonomi UMKM setempat.
Diperkirakan putaran uang Rp 100 juta per pekan, di sekitar objek wisata baru, yang dikelola Karang Taruna Rasuan tersebut.
Novi, salah satu pedagang di objek wisata tersebut, mengaku pada pada hari puncak Sabtu-Minggu omset mereka mencapai Rp 1,5 juta per hari.
"Pernah sampai Rp 1,5 juta per hari. Tapi di Sabtu dan Minggu, kalau di hari biasa paling kecil omset Rp 300 ribu per hari," kata Novi, saat diwawancara Selasa 7 November 2023.
BACA JUGA:Kejari OKUT Dorong Pemda Selesaikan Bangunan Terbengkalai
BACA JUGA:OKUT Masih Penyidikan, Prabumulih Tambah Tersangka
Novi mengatakan, di tempat jualanya menjual mulai dari Pop Mi, kopi, teh, macam-macam gorengan, pop ice, jagung bakar, kelapa muda dan sebagainya.
"Kami baru jualan sekitar 10 hari ini, kami berharap tempat ini semakin rami," katanya.
Ketua Karang Taruna, Indra Hendrawan mengatakan telah mendata jumlah pedagang di Pantai Dermaga Rasuan sebanyak 44 tempat.
Bukan hanya pedagang, banyak lagi bentuk sewa lainnya. Ada masyarakat menyewa pelampung ban, sewa kursi, sewa perahu ketek untuk keliling suangai sekitar pantai.
BACA JUGA:Sita 100 Dokumen dari Bawaslu OKUT
BACA JUGA:OKUT Perdana, JCH Babel 3 Kloter
Bahkan ada pula yang menyewa karoeke di bawah pondok, dan juga sewa komedi putar, permainan anak-anak dan sebagainya.
"Yang pedangan saja, bisa Rp 1,5 juta sehari, di saat wekend saja. Diperkirakan kalau seminggu mencapai ratusan juta," katanya.
Indra mengatakan, bersyukur atas antusias pengunjung ke tempat tersebut. Sehingga ia bersama timnya bersemangat untuk mengelola dan menata tempat tersebut dengan baik.
"Saya sampaikan dengan teman-teman Karang Taruna agar menjamin kenyamaman dan keamanan pengunjung," katanya.
BACA JUGA:Kumpulkan Rp450 Juta Zakat ASN OKUT
BACA JUGA:Sempat Dirawat, Jemaah asal OKUT Meninggal
Objek wisata baru pantai ini muncul dan viral musim kemarau tahun ini. Akibat kemarau itu hamparan pasir luar muncul.
"Awalnya pantai ini menjadi tempat kumpul dan tempat bermain bagi pemuda desa Rasuan, namun kemudian kegiatan pemuda ini diabadikan dan upload di media sosial," katanya.
"Dari postingan-postingan mulai banyak yang panasaran dan bertanya lokasi dimana. Saat ini bisang dikunjungi 3 ribu lebih pengunjung per hari. Terutama saat Sabtu atau Minggu," pungkasnya.lid