PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pendapatan daerah Provinsi Sumsel hingga 30 September 2023 terkerek naik sebesar 2,89 persen secara year on year (yoy). Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumsel, Lydia K Christyana, melaporkan realisasi pendapatan daerah wilayah tersebut telah mencapai 62,5 persen dari target atau senilai Rp25,6 triliun.
Menurut Lydia, kinerja pendapatan daerah masih sangat tergantung transfer ke daerah (TKD) yang tumbuh sebesar 7,23 persen dengan realiasi sebesar Rp19,9 triliun atau 65,2 persen dari target yang ditetapkan. "Pendapatan daerah Sumsel masih sangat bergantung TKD yang memiliki porsi mencapai 77,7 persen," katanya, Kamis (2/11).
Pendorong utama pendapatan TKD, kata dia, adalah dana perimbangan, pendapatan bagi hasil serta bantuan keuangan. Sementara sumber pendapatan daerah Sumsel lainnya, yakni pendapatan asli daerah (PAD) dengan total realisasi sebesar Rp5,29 triliun dan pendapatan lainnya Rp398 miliar.
Di lain sisi, DJPb mencatat hingga September 2023 belanja daerah Sumsel mengalami ekspansi 10,02 persen secara yoy, disebabkan oleh meningkatnya kinerja serapan seluruh pos belanja. "Kalau dilihat posisi saat ini, belanja daerah mengalami pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya. Artinya tahun ini belanja daerah lebih akseleratif," imbuhnya.
Adapun realisasi belanja daerah hingga 30 September 2023 yakni Rp22,7 triliun atau 54,9 persen dari pagu anggaran. Untuk realisasi per jenis belanja, yakni belanja pegawai Rp8,7 miliar, belanja barang dan jasa Rp5,6 miliar, belanja modal Rp3,6 miliar, dan pos belanja lainnya sebesar Rp8,3 miliar. (yun/fad)