KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Aksi perundungan yang melibatkan IM (11 tahun), seorang bocah tunawicara, dengan seorang individu yang disebut sebagai (A), seorang warga dari Dusun 1, Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Lingkis telah menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video yang tersebar, terlihat IM dicekoki aibon oleh seorang teman dan kemudian terlibat dalam perkelahian dengan (A), sementara seorang teman lainnya, yang dikenal dengan inisial D (12 tahun), merekam kejadian tersebut.
Sopiyanto, Kepala Desa Lingkis, mengonfirmasi kejadian ini dan menyebutkan bahwa ada enam teman korban yang ikut terlibat dalam insiden tersebut.
Saat awalnya mereka sedang menghisap aibon, konflik antara A dan IM pun pecah. Dalam proses penyelidikan, ada tujuh orang yang diperiksa, yakni W, D, M, F, A, D, dan korban IM.
BACA JUGA:Donatur Viral Prank Donasi Muncul Lagi, Beri Klarifikasi Ini ke Panti Asuhan
Hingga saat ini, penyebab pasti dari aksi perundungan bocah tunawicara tersebut masih belum diketahui. Namun, dari keterangan yang diperoleh selama pemeriksaan, terungkap bahwa kegiatan menghisap aibon di TPU menjadi kebiasaan mereka.
Kejadian ini mengagetkan kedua belah pihak orang tua, yang mungkin belum menyadari bahwa anak-anak mereka telah terlibat dalam penggunaan aibon.
Kejadian ini dilaporkan telah terjadi sejak seminggu yang lalu, dan harapan semua pihak adalah agar insiden semacam ini tidak terulang di masa depan.
Sopiyanto berharap agar pemerintah desa dapat lebih memantau dan mengontrol kegiatan anak-anak mereka untuk mencegah insiden serupa.
BACA JUGA:Mengapa Anak-anak yang Bermain di Alam Terbuka Lebih Kuat Melawan Penyakit? Ini Alasannya
BACA JUGA:Sering Marahi Anak, Ini Akibatnya
Seorang warga setempat, Nabila, mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Rabu (25/10). Korban, yang mengalami tuna wicara, diberi aibon dan dipukuli oleh temannya di Tempat Pemakaman Umum Desa Lingkis. Dia menyatakan belasungkawa terhadap nasib korban.
Dalam video berdurasi satu menit, terlihat bahwa teman-teman korban membawanya ke Tempat Pemakaman Umum Desa Lingkis, sementara salah satu dari mereka merekam peristiwa tersebut, yang kemudian menjadi viral di media sosial.