YAMAN, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejak zaman yang telah lama berlalu, Hadramaut telah menjadi salah satu destinasi utama bagi pelajar Indonesia yang berkeinginan mendalami ilmu syariat. Negeri ini terkenal sebagai ladang subur yang mencetak generasi-generasi ulama yang penuh dengan kealiman dan kesalehan. Keberhasilan ini tak lepas dari tradisi kuat pengamalan ilmu syariat yang berakar dalam lingkungan keluarga. Salah satu institusi pendidikan tinggi yang menjadi primadona bagi pelajar Indonesia adalah Universitas al-Wasathiyyah. Universitas yang dibangun oleh salah satu cendekiawan muslim kontemporer, al-Habib Abu Bakar al-Adni bin Ali al-Masyhur. Terkenal dengan kontribusinya dalam ilmu fikih transformasi (fikih tahawwulat). Namun sayangnya, al-Habib Abu Bakar al-Adni bin Ali al-Masyhur telah berpulang ke rahmatullah sekitar setahun yang lalu. Meninggalkan warisan ilmiah yang tak terlupakan. BACA JUGA : Orang-orang Kaya Ini Tidak Memberikan Warisan Kepada Anaknya, Kenapa? Dalam perhelatan wisuda yang baru-baru ini digelar di Aula al-Habib Abu Bakar al-Masyhur, setelah salat magrib berjamaah. Salah satu alumnus Pondok Pesantren (Ponpes) Muqimus Sunnah, Palembang, Syahrul Ramdani as-Siddiq meraih gelar sarjana strata-1 dari Universitas al-Wasathiyyah, Mukalla. Perjalanan studinya yang berlangsung selama kurang lebih 4 tahun akhirnya berbuah manis. BACA JUGA : PUPR Bangun Rusun untuk Ponpes Prosesi wisuda tersebut dihadiri oleh 27 orang wisudawan dari tiga negara yang berbeda, yakni Yaman, Indonesia, dan Malaysia. Mereka adalah bagian dari angkatan ketiga Fakultas Usul Fikih Universitas al-Wasathiyyah, yang dengan bangganya melangkah ke jenjang baru dalam kehidupan akademik mereka.
Kategori :