*Susul OKI-OI, Karhutla di Muba Meningkat Drastis
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di beberapa daerah di Sumatera Selatan (Sumsel).
Hal itu disebabkan terjadinya musim kemarau dan perubahan cuaca akibat el nino.
Seperti terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Karhutla terjadi Bumi Serasan Sekate dalam pekan pertama September hingga kemarin (5/9), tercatat 102 titik hotspot di Kabupaten Muba.
Angka ini merupakan lonjakan tajam pada peningkatan hotspot di tahun 2023. Berdasarkan data BPBD Muba sepanjang tahun ini sudah tercatat 385 hotspot. Artinya, selama lima hari di bulan September terjadi peningkatan kasus hampir 27 persen.
"Memang ada peningkatan, selain faktor cuaca juga karena faktor manusia. Misalnya orang yang buang puntung rokok dan semacamnya, ini yang terjadi," ungkap Kepala BPBD Muba H Pathi Riduan kepada Sumatera Ekspres.
Data BPBD Muba merinci dari total 385 hotspot sebanyak 101 di antaranya merupakan akibat pembakaran cerobong asap.
BACA JUGA : Lagi, Pembukaan Lahan Dengan Cara Dibakar Picu Karhutla Meluas, Polisi Buru PelakuSedangkan hotspot real sebanyak 284 titik. "Untuk yang sudah dilakukan penanggulangan serta groundchek hotspot dan firespot sebanyak 120 titik," tukasnya.
Pemkab Muba sendiri sudah mengerahkan seluruh personel untuk mengatasi sejumlah kebakaran yang terjadi bersama stakeholder terkait.
Hingga berita ini ditulis, Pathi menerangkan ada dua lokasi kebakaran hutan kebun dan lahan (karhutbunlah) yang masih terbakar.
Seperti di Desa Jud, Kecamatan Sanga Desa, Muba. Dimana sejumlah areal terbakar, bahkan membakar rumah warga yang sudah kosong ditinggalkan.
"Saat ini masihterus dilakukan upaya bersama, baik dari BPBD, kepolisian, TNI, perangkat kecamatan serta warga untuk dilakukan pemadaman. Kesulitannya karena merupakan areal gambut," bebernya.
Pathi yang ketika dihubungi tengah menuju Posko Terpadu Karhutlah Desa Muara Medak, Bayung Lencir mengungkap kebakaran lahan juga terjadi di areal perkebunan milik PT BKI (Banyu Kahuripan Indonesia) di Kecamatan Lalan.
"Masih terbakar, lahannya masuk areal kebun perusahaan. Penanggulangan terus dilakukan tim terpadu dari Pemkab Muba, TNI, Polri, Manggala Agni serta dari pihak perusahaan," ujarnya.
Salah satu yang jadi hambatan untuk pemadaman kata dia adalah lokasi yang merupakan lahan gambut, akses serta kondisi cuaca yang masih kering tanpa hujan.
"Kita imbau semua untuk bersama menjaga agar tidak terjadi lagi karhutlah," tuturnya.