BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pascapandemi Covid-19, animo masyarakat OKU bekerja ke luar negeri cukup banyak.
Sejak periode awal 2023, sudah ada belasan pekerja migran Indonesia (PMI) asal OKU yang mengurus administrasi untuk bekerja ke luar negeri.
“Cukup banyak pekerja migran asal OKU yang ke luar negeri tahun ini,” ujar Kadisnaker OKU, Kadarisman SAg MSi.
Sejak Januari 2023, menurutnya, sudah ada 17 orang yang mengurus administrasi untuk bekerja ke luar negeri sebagai pekerja migran.
Tujuannya Hongkong, Malaysia, dan Korea. ‘’Sasaran pekerjaan seperti asisten rumah tangga, dan pekerja pabrik,’’ ujarnya.
Kadarisman berharap pencari kerja tetap berhati hati dalam memilih agen penyalur tenaga kerja. Sehingga tidak menjadi korban penipuan.
Sebelumnya, pekerja migran yang bekerja ke luar negeri pada 2022 lalu mencapai 27 orang.
Tenaga Fungsional Pengantar Kerja Disnaker OKU, Herlina Sari mengatakan, para calon pekerja migran indonesia (PMI)
biasanya meminta surat pengantar untuk membuat paspor. Rekomendasi pembuatan paspor dari Disnaker dibutuhkan untuk proses di kantor Imigrasi. ‘
’Tapi untuk bekerja di luar negeri, biasanya sudah ada surat permintaan dari pihak yang membutuhkan pekerjaan tersebut,’’ katanya.
Untuk 2022 lalu, ada berbagai lowongan kerja. Diantaranya sebagai plantation worker (perkebunan), housemeid (ART), caregiver (perawat panti jompo), house keeper, worker (pekerja perusahaan), dan nursing (perawat). (bis)