*Kehausan di Muzdalifah, Telepon Dirjen Haji *2024, Indonesia dapat Kuota 221 Ribu Jemaah
MEKAH - Semua jemaah haji Indonesia telah berada di Mekah. Menunggu pemulangan ke Tanah Air. Kisah ‘kejadian’ di Muzdalifah pun terkuak. Ada jemaah dari Sumsel yang mengalami itu.“Memang tidak semua jemaah. Tapi dialami jemaah yang telat didorong ke Mina. Termasuk kami ikut mengalami,” kata H Fery Munandar, jemaah kloter 23 asal Palembang, Senin (3/7).Menurutnya, persoalan yang terjadi dan yang dialami sebagian jemaah tidak perlu ditutupi. Tapi harus jadi catatan untuk perbaikan tahun depan. Kata H Fery, dia bersama jemaah KBIH Miftahussalam lainnya termasuk yang kesiangan diangkut dari Muzdalifah ke Mina. Menurut dia, biasanya paling lambat pengangkutan dari Muzdalifah ke Mina paling lambat pagi sudah tuntas. Setelah tiba di Mina, jemaah baru dapat sarapan pagi. “Tapi hari itu, baru jam 11.30 WAS kami diangkut,” cetusnya. BACA JUGA : Innalillahi, Satu Jemaah Haji Kloter 19 PLM asal Musi Rawas Tutup Usia di Tanah Suci H Fery mengirimkan video berisi rekaman para jemaahnya yang kepanasan di antara sampah botol minum dan plastik yang berserakan di Muzdalifah. Terdengar percakapannya dengan seorang pejabat Kementerian Agama (Kemenag) RI. “Itu saya telepon Pak Dirjen (Dirjan Haji). Setelah itu baru datang dua bus untuk mengangkut kami,” bebernya. Selama menunggu ada makan dan minum? Ternyata, tidak dapat makan apa pun di Muzdalifah. “Semua jemaah kehausan, persediaan minum sudah habis. Jual minum tidak ada. Jadi pungut sisa-sisa air di botol yang berserakan,” tuturnya. Dengan kondisi itu, jemaah yang hingga siang itu belum terangkut kepanasan dan kelelahan. “Dehidrasi. Beberapa pingsan. Alhamdulillah-nya, untuk jemaah Miftahussalam semua bisa bertahan,” imbuh H Fery. Bagaimana dengan jemaah yang tidur dekat WC? “Benar itu, memang ada,” tegasnya. H Fery menuturkan, banyak jemaah haji furoda yang tak dapat tenda.
“Sepertinya ulah pengelola maktab. Tapi ini harus ada penjelasan dan tanggung jawabnya seperti apa dari pihak Arab dan pemerintah Indonesia,” tegasnya.Jelang kepulangan ke Tanah Air, kembali seorang jemaah haji asal Sumsel meninggal di Mekah. H Timbul Mangun Rejo (61). Almarhum tercatat sebagai waga Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Musi Rawas. Dia tergabung dalam Kloter 19. Meninggal dunia di RS King Faisal Mekkah, Senin (3/7). Ketua Kloter 19 PLM, H Mohamad Ali menyampaikan kabar duka itu, kemarin. "Beliau berangkat haji bersama istrinya," kata Ali. Dia mengatakan, almarhum meninggal karena sakit mendadak. “Malamnya masih beristirahat di hotel. Kemudian mendadak sakit, lalu dibawa ke RS King Faisal Mekkah,” bebernya.
Kategori :