*Dewan Desak Tuntaskan Dulu Masalah Honorer
Para legislator yang duduk di DPRD dan DPR-RI juga bereaksi menanggapi tentang Marketplace Guru. Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Mgs H Syaiful Padli ST MM, minta pemerintah khususnya Kemendikbudristek fokus menyelesaikan dulu persoalan guru honorer. Lewat penerimaan PPPK dan CPNS.
“Jangan malah menambah persoalan baru dengan buat program yang kontroversi,” ucapnya.
Menurut Syaiful, saat ini, tenaga teknik sekolah ataupun administrasi sama sekali tidak masuk dalam draft penerimaan PPPK maupun ASN.
“Mestinya ini yang diperhatikan menteri. Kalau tidak masuk draft, bagaimana mau ikut seleksi PPPK dan CPNS,” cetus Syaiful.
Kemarin (6/6), dia menyambangi KemenpanRB. Untuk memperjuangkan nasib para tenaga administrasi sekolah yang tidak dapat formasi.
Hanya karena belum termasuk dalam dasar formasi yang ditetapkan oleh KemenpanRB.
Formasi tenaga administrasi sekolah tidak ada dalam PPPK. Ketentuannya Permenpan RI No 158/2023.
Dengan kata lain, para tenaga administrasi sekolah tidak dapat diusulkan.
“Makanya kita datang dan kita ingin ke depan KemenpanRB memasukkan tenaga administrasi sekolah dalam formasi.
Kemenpan pun menerima usulan kita,” beber Syaiful. Terkait dengan marketplace, dijelaskan Syaiful, ternyata tidak sinkron apa yang dibuat oleh kemendikbud dengan KemenpanRB.
Dia menambahkan, untuk kebijakan Marketplace Guru tidak sinkron dengan PermenpanRB No 158.
“Sehingga tidak terkoneksi marketplace yang direncanakan Menteri Nadiem dengan kebijakan Menpan,” katanya.
Untuk mencegah simpang siur, Kemendikbudristek, KemenpanRB, dan BKN harus duduk bersama.
“Percuma ketika masuk marketplace, tapi tidak ada formasinya dalam KemenpanRB. Bakal tidak efektif juga jadinya,” imbuh dia.
Memang mungkin untuk mengatasi kekurangan guru merekrutnya melalui marketplace.
Tapi sekarang bukan soal marketplace. Formasi guru itu tidak ada. Kalau tidak ada, bagaimana bisa diangkat, walau pun dipilih,” beber Syaiful.
Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR-RI, Syaiful Huda, menilai gagasan Mendikbudristek RI tentang Marketplace Guru tidak menyelesaikan akar permasalahan.
Marketplace Guru hanya menjawab isu distribusi guru.
“Memang akan memudahkan sekolah yang membutuhkan tenaga pendidik sesuai formasi yang dibutuhkan.