Sepaket, Ayam-Telur Meroket 

Sabtu 20 May 2023 - 22:19 WIB
Reporter : Widhy Sumeks
Editor : Widhy Sumeks

SUMSEL - Dua jenis bahan pokok yang paling sering dibeli di pasaran meroket. Telur dan daging ayam potong. Beberapa barang lain juga fluktuasi. Padahal lebaran telah usai. Pemberlakuan harga pada sejumlah kabupaten/kota berbeda.

Untuk rentang harga jual telur ayam Rp27-3 ribu. Sedangkan ayam potong Rp33-40 ribu. Pantauan di Pasar Silaberanti, untuk ayam Rp33 ribu per kilogram. “Ayam naik Rp1.000. Sebelumnya Rp32 ribu. Padahal kalau normal paling 24-25 ribu,” kata seorang pedagang ayam potong, kemarin. Sedangkan telur Rp30 ribu per kilogram.

Padahal, kondisi normal harga telur hanya Rp19-20 ribu per kilogram. “Katanya meroket naik karena harga pakan ayam naik. Jadi berimbas ke harga jual ayam dan telur,” beber pedagang kelontongan di sana.

Di Pasar Moneng Lubuklinggau, telur ayam mencapai Rp55 ribu per karpet. Padahal sebelumnya harga telur Rp50 ribu hingga Rp52 ribu. Harga beras juga mengalami kenaikan, beras premium rata-rata Rp12.900 per kilogram. Sementara harga beras medium Rp11 ribu hingga Rp12.000 per kilogram.

Salah satu pedagang di Pasar Moneng, Jastri menyebutkan kenaikan harga ini sejak menjelang lebaran lalu. "Harga masih bertahan hingga saat ini," katanya.
Pedagang sayur di Pasar Moneng, Ijah mengatakan harga cabai mengalami penurunan drastis pasca lebaran. Saat ini harga cabai turun ke harga Rp20 ribu per kilogram. Padahal sebelum lebara harga cabai rata-rata Rp40 ribu per kilogram.

BACA JUGA : 3 Provinsi Termahal, di Atas Rp40 Ribu

"Sebelum lebaran harga cabai merah dan rawit sekitar Rp40 ribu, sekaramg anjlok Rp20 ribu," ujarnya. Namun, lanjutnya yang mengalami kenaikan malah bawang merah dan bawang putih. "Dari Rp30 ribu, sekarang bawang Rp40 ribu," cetusnya.

Harga ayam potong juga terpantau mengalami kenaikan. Dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogram naik menjadi Rp36 ribu per kilogram. Sementara harga ikan stabil. Ikan nila di Rp35 ribu per kilogram, ikan emas Rp45 ribu per kilogram.

Maya, pedagang pasar di Kayuagung mengaku, kalau harga ayam potong sekarang Rp35 ribu/kilogram hingga Rp36 ribu/kilogram. Untuk telur ayam Rp28 ribu/kilogram, naik Rp2 ribu/kilogram dari sebelumnya Rp26 ribu. Sedangkan cabai keriting Rp35 ribu.

Harga ini sudah cukup lama bertahan. Padahal stok banyak. “Kalau ayam, naik karena katanmya peternak panennya tidak serentak,” ucap dia. Pantauan di Pasar Indralaya, Ogan Ilir beberapa bahan pokok ada yang naik, ada pula yang turun.

"Untuk harga cabe merah saat ini terus turun. Sekitar Rp18-20 ribu per kilogram," ujar Lili, pedagang di sana. Penurunan harga terjadi akibat melimpahnya stok barang, terutama hasil panen dari petani sekitar Ogan Ilir.
Sedangkan harga ayam potong, telor dan bawang cenderung mengalami kenaikan. Harga telor per kilogram mencapai Rp27 ribu. Sedangkan bawang merah dan bawang putih Rp32 ribu per kilogram. Kemudian, harga ayam potong Rp33 ribu per kilogram.

Di Kota Prabumulih harga telur ayam masih tinggi. Rp29 ribu - Rp30 ribu/kilogram. "Sudah beberapa hari ini, harga telur Rp29 ribu," ujar Rina, pedagang telur ayam di Jalan Padat Karya. Dia mengaku kenaikan harga memang terjadi di agen. "Kami ambil telur memang agak tinggi harganya. Jadi kami jual ikuti harga pasaran," sebut dia.

Pedagang lainnya, Amri mengaku harga telur ayam yang dijual nya Rp29 ribu/kilogram dan Rp15 ribu/ setengah kilogram. "Mungkin karena banyak yang butuh telur ayam. Banyak yang sedekah jadi modal nya masih tinggi," sebutnya.

Untuk penjualannya hampir sama. Hanya saja, yang biasa beli 1 kilogram kini lebih memilih membeli 1/2 kilogram saja. "Semoga cepat turun, karena jual dengan harga tinggi dan rendah keuntungan yang kami dapat tetap sama," tukasnya.

Di Muara Enim, daging ayam potong bahkan lebih mahal lagi. Rp40 ribu per kilogram. “Stok sedikit. Sekitar 70 persen pengurus ternak ayam potong pulang kampung saat lebaran dan baru kembali. Jadi belum banyak ayam yang siap dijual,” kata Mulyadi, sorang pengelola kandang ayam.

Kenaikan harga sudah terjadi seminggu terakhir. "Pedagang dan pembeli terkejut, karena memang lumayan naik untuk harga pasar. Sekitar 20 persen," terangnya. Sedangkan dilema peternak, ongkos produksi seperti doc (anak ayam) dan modal pakan sangat tinggi.

Ketika overload panen ayam, harganya di pasaran pasti turun. Bahkan anjlok. "Dilemanya ternak unggas ini, tidak seimbang antara ongkos produksi dan penjualan," tukasnya. Harapannya, harga pakan ternak bisa lebih terjangkau dan stabil untuk menekan biaya produksi.

Pasaran harga telur ayam di OKU juga naik. Dua hari terakhir, naik dari Rp30 ribu jadi Rp31 ribu. Sedangkan ayam potong tembus Rp40 ribu per kilogram. Untuk harga bawang merah Rp50 ribu dan bawang putih Rp40 ribu. Pedagang di Pasar Km 5, Ely mengatakan, kenaikan harga telur dari agen. “Kami beli sudah Rp29 ribu. Mau tidak mau jual Rp30-31 ribu,” katanya. Gading, penjual ayam potong menyebutkan, untuk ayam potong dijual tertinggi tembus Rp37 ribu. “Kami biasa jual Rp29 ribu, sekarang naik cukup banyak. Alhamdulillah pembeli tidak berkurang,” ucapnya.

Klaim Stok Aman

Meski cukup tinggi, tapi ketersediaan telur dan daging ayam potong di Palembang mencukupi. Dari pengamatan Dinas Perdagangan Palembang, harga telur Rp30 ribu per kilogram dan daging ayam potong Rp35 ribu. “Untuk stok keduanya aman,” kata Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Raimon Lauri.

Staf Dinas Perdagangan Kabupaten OKU, Yeyen mengatakan, naiknya harga telur ayam karena belum masuk masa panen. Peternak ayam petelur dalam masa peremajaan ayam. “Yang sudah tua tidak produktif, jadi dilakukan perejamaan. Ini berpengaruh pada stok pasar,” bebernya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan Effendi menjelaskan, harga telur dan ayam potong memang sedang tinggi saat ini. “Kami mencatat sudah sejak satu minggu terakhir terjadi kenaikan,” ungkap dia.
Faktor pertama, adanya program pemerintah dalam menangani stunting berupa pemberian telur ayam kepada masyarakat miskin. Keduanya, banyaknya masyarakat yang menggelar hajatan. “Dua faktor ini menyebabkan permintaan terhadap telur ayam dan juga daging ayam potong meningkat. Hukum pasar, karena banyak permintaan, maka harga pun terkerek naik,” jelasnya. Menurutnya, program pemerintah memberikan bantuan 10 butir telur ayam kepada masyarakat miskin berlangsung tiga bulan berturut-turut. Ruzuan memprediksi, akhir Juni nantu, harga telur ayam dan ayam potong akan kembali turun.

“Saat ini, harga dari kandang memang sudah cukup tinggi,” tuturnya. Untuk harga ayam ras hidup di kandang Rp21.500. Idealnya pedagang pasar jual Rp35 ribu per kilogram. Sementara telur ayam ras Rp28 ribu dari kandang dan idealnya pedagang pasar menjualnya Rp30 ribu per kilogram. (*/lid/dik/chy/way/tin/bis/yun)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini