Enam Tahun Teliti Kopi, Modifikasi dengan Ekstrak Gambir

Selasa 16 May 2023 - 19:52 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Mengenal Guru Besar Baru Unsri, Prof Dr Budi Santoso STP MSi Prof Dr Budi Santoso STP MSi menambah deretan guru besar Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Unsri. Rektor Unsri Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE IPU ASEAN Eng mengukuhkannya secara resmi di Gedung Pascasarjana Unsri, kemarin (16/5).

NENI - Palembang

PROF Dr Budi semangat dan senang setelah syah dinyatakan sebagai guru besar  bersama rekannya Prof Dr Rer Nat Risfidia  Mohadi SSI MSi. Disertasinya mengangkat judul “Inovasi Pengembangan Kopi Fermentasi Melalui Penambahan Bahan Bioaktif dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal."

Dia memilih penelitian ini karena kopi merupakan minuman yang sangat terkenal dan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. "Dua faktor utama, daya tarik orang meminum kopi yaitu citarasa dan sifat fungsional," jelas suami dari Herlena Novita AMd ini. Dia bahkan menghabiskan waktu penelitian ini selama 6 tahun.

Katanya, disertasinya bukan hanya membahas mengenai cita rasa kopi semata namun lebih kepada mempublikasikan mengenai prospek kopi sebagai komoditas ekspor. "Kopi inikan primadona, pasarnya bagus cuma kopi kita itu banyak Robusta," ujarnya.

Hanya saja, lanjut dia, kopi Robusta Indonesia secara cita rasa kurang disukai pasar dunia. “Keunggulan kedua modifikasi kopi Robusta, selain menambah cita rasa ada juga aspek fungsionalnya. Kita tambahkan ekstrak gambir, ini punya antioksidan jadi begitu kita minum bermanfaat untuk kesehatan juga," sebutnya. Cita rasa kopi ditentukan oleh varietas dan metode pengolahan buah kopi menjadi bubuk yang siap minum, sedangkan sifat fungsional juga dipengaruhi metode pengolahan terutama proses roasting.

"Berdasarkan hasil disertasi di Indonesia, terdapat 2 jenis kopi yang terkenal yaitu robusta (Coffea robusta) dan arabika (Coffea arabica), namun lebih dari 50 persen produksi kopi di Indonesia robusta," ucapnya. Kopi robusta kurang disukai di pasaran dunia karena cupping score rendah maksimal 60, kafein tinggi dan rasa pahit dibanding kopi arabika dengan cupping score mimimal 80, kafein rendah, dan rasa sedikit asam.

"Perbaikan karakteristik bubuk kopi robusta telah banyak dilakukan melalui modifikasi proses pengolahan sistem fermentasi yang dikenal dengan nama fine robusta. Metode pengolahan kopi fermentasi saat ini bukan hanya dilakukan pada kopi robusta, tetapi juga kopi arabika di pasaran dunia dikenal istilah specialty coffee," ucapnya.

Lanjutnya, Fine robusta banyak diproduksi di Sumatera Selatan salah satu oleh UMK JagadRaye Coffee. UMK ini menggunakan empat metode dalam memproduksi fine robusta, yaitu natural anaerob dan wine (pengolahan kering) dan metode full wash dan honey anaerob (pengolahan basah). "Selain citarasa, sifat fungsional kopi juga merupakan hal yang dipertimbangkan konsumen dalam meminum kopi," terangnya.

Rektor Unsri, Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE IPU ASEAN Eng mengatakan pihaknya bangga dengan Prof Dr Budi Santoso dan Prof Dr rer nat Risfidian Mohadi MSi yang telah mencapai jenjang ini. "Saya berharap ini menjadi motivasi bagi kita semua yang berada di Universitas Sriwijaya,” tuturnya. Dengan bertambahnya Guru Besar, maka jumlahnya saat ini di Unsri menjadi 145 guru besar, sedangkan yang aktif 73 guru besar. (*/fad)

Tags :
Kategori :

Terkait