Keluarga Sempat Pesimis, Apresiasi Kinerja Polisi Berhasil Cepat Tangkap Dian Satria Sampai ke Bandung

Kamis 04 Dec 2025 - 20:21 WIB
Reporter : Adi
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Kabar ditangkapnya tersangka Dian Satria (35), menjadi pengobat luka atas kepergian mendiang Darma Kusuma (54). Dia tewas 11 luka tusukan oleh tersangka, pada Selasa malam (25/11). Istri Darma Kusuma , Yeni Suwandi (50), bahkan terluka sayatan di lehernya.

"Kami dari pihak keluarga, tentu mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi dari pihak kepolisian. Apalagi pascakejadian, pihak keluarga sempat pesimis pelakunya bisa cepat tertangkap. Sebab pelaku langsung kabur entah ke mana,” kata IH, salah satu kerabat korban, Kamis (4/12)

Pihak keluarga disebutnya mengapresiasi tim gabungan Satreskrim Polrestabes Palembang dan Subdit 3/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, yang mengejar tersangka Dian Satria sampai ke Bandung, Jawa Barat.  “Penangkapan pelaku ini diharapkan dapat jadi pengobat luka atas kepergian korban,” tuturnya.

Setelah pelaku ditangkap, lanjut IH, diharapkan juga proses hukumnya cepat berlanjut ke penuntutan hingga persidangan. “Pihak keluarga berharap pelaku ini diganjar hukuman mati, sebagaimana perbuatan yang dilakukannya terhadap korban,” harapnya.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan di Toko Kerupuk Suwandi Diduga Mantan Karyawan Sendiri, Pernah Terlibat Kasus di Toilet PIM

BACA JUGA:Pelaku Perampokan Disertai Pembunuhan di Toko Kerupuk Suwandi Ditangkap, Ini Kata Polisi Terkait Motifnya

Sebab menurut mereka, apa yang dilakukan oleh pelaku terhadap kedua korban sudah di luar dari nilai-nilai kemanusiaan dan sangat keji. “Karena semua ini sudah sangat keji, meninggalkan duka dan trauma yang mendalam dari para keluarga korban,” tegas IH.

Dengan pelaku ini dihukum maksimal, diharapkan bisa jadi pelajaran bagi yang lain untuk tidak melakukan hal serupa di kemudian hari. Soal dugaan motif pelaku dendam dengan korban, IH tidak tahu pasti. Sebab dia tidak mengenal pelaku, termasuk satu per satu pegawai dari Toko Kerupuk Suwandi.

"Nanti coba saya tanyakan dulu ke saudara yang lain (soal dugaan motif pelaku), karena ini sangat sensitif dan berkaitan dengan proses hukum yang sedang berjalan,” ucap IH. Untuk ruko yang dihuni korban, ditinggal sementara karena masih terpasang garis polisi.

Begitupun ruko yang dihuni orang tua korban, berada di sebelahnya. Yakni Toko Kerupuk Suwandi, milik Suwandi (84) dan Falina (82). “Sekarang paman (Suwandi) tidak lagi tinggal di rumah atau rukonya.  Sementara di rumah anaknya,” pungkas IH.

BACA JUGA:Komunitas Sopir Truk Lampung Ancam Operasi Sarung Hitam di Palembang, Tuntut Tangkap 2 DPO Pembunuh Sopir

BACA JUGA:Panik Kepergok Korban dalam Kamar Indekos, Pembunuh Guru SMPN 46 OKU Diserahkan Keluarga-Kades

Pantauan Sumatera Ekspres di TKP ruko Toko Kerupuk Suwandi, di Jl Pengadilan, Kelurahan 15 Ilir, Kecamatan IT I, Palembang, memang masih kosong dan sepi, Kamis (4/12).  Ibrahim, tukang becak yang biasa mangkal depan ruko korban, membenarkan hal tersebut. 

 “Sejak kejadian ruko ini selalu tertutup. Dapat kabar Pak Suwandi dan istrinya, tinggal di rumah anaknya di Km 12. Tapi saya tidak tahu alamatnya. Kalau korban yang terluka, informasi dari warga masih dirawat. Belum balik," singkat Ibrahim, kemarin.

Kategori :