Harga Gas LPG 3 Kilogram Melonjak dan Langka, Warga Empat Lawang Tertekan
Harga Gas LPG 3 Kilogram Melonjak dan Langka, Warga Empat Lawang Tertekan-Foto: Hendro-
EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga Kabupaten Empat Lawang, terutama ibu rumah tangga dan pedagang makanan, kini dihadapkan pada situasi yang membuat mereka resah.
Harga gas LPG 3 kilogram yang melambung tinggi dan kelangkaan pasokan semakin membebani mereka. Sebagian besar masyarakat yang bergantung pada gas melon untuk kebutuhan sehari-hari merasakan dampak langsung dari kondisi ini.
Di beberapa pangkalan atau agen LPG, harga gas melon masih terjaga dengan tarif normal, sekitar Rp18 ribu.
Namun, meskipun harga relatif terjangkau, antrian panjang dan keterbatasan stok menjadi masalah utama. Gas melon hanya tersedia sekali dalam seminggu, sehingga banyak yang tidak kebagian.
BACA JUGA:DLH OKI Siapkan Armada dan Petugas Maksimalkan Pengangkutan Sampah Malam Tahun Baru 2025
BACA JUGA:Tragis, Remaja 17 Tahun Tewas Tenggelam di Irigasi OKU Timur, Ini Kronologi Lengkap Kejadiannya!
Salah seorang pengusaha rumah makan di Tebing Tinggi, Meri, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya. "Kalau di agen harganya normal, tetapi cepat habis dan antriannya panjang.
Sebelumnya harus menggunakan e-KTP yang sudah terdaftar di agen tersebut," ujarnya.
Situasi menjadi lebih rumit ketika gas melon sudah sampai ke warung eceran. Di tempat-tempat ini, harga gas melon bisa melonjak hingga Rp25 ribu per tabung.
Kondisi pasokan yang terbatas mendorong banyak pedagang, bahkan toko pulsa atau warung nasi, untuk ikut menjual gas melon, meskipun mereka bukan agen resmi.
BACA JUGA:Petugas Dishub Ogan Ilir Meninggal Dunia Setelah Ditabrak Lari di Tol Keramasan
Berdasarkan penuturan Meri, kelangkaan gas melon kini membuat harga di warung eceran semakin tinggi.
"Bukan hanya warung kelontongan yang jual gas melon sekarang. Toko pulsa dan warung nasi pun kadang menjualnya," jelasnya.