Sumatera Selatan Provinsi Lumbung Padi Terbesar di Indonesia, Temukan Lima Daerah Penghasil Utamanya
Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman saat kunjungi lahan pertanian di Desa Juk Dadak Kecamatan Tanjung Lubuk. Foto:Nisa/Sumateraekspres.id--
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tidak hanya dikenal sebagai penghasil sawit dan karet, tetapi juga sebagai salah satu lumbung padi utama di Indonesia.
Pada tahun 2023, Sumsel berhasil memproduksi sebanyak 2.832.774 ton padi, dengan setiap kabupaten memiliki kontribusi yang bervariasi.
Dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, lima daerah berikut menjadi penghasil padi terbanyak, memenuhi kebutuhan lokal dan bahkan mengekspor ke luar daerah.
BACA JUGA:Debat Pilgub Sumsel, Eddy Santana Putra Tampil Gemilang, Siapa Pemenangnya
BACA JUGA:Hasil UKPPPG Segera Diumumkan, Prof Nunuk Beberkan Banyak Potensi Peserta Lulus, Ini Cirinya
Berikut 5 Kabupaten di Sumatera Selatan menjadi penghasil padi terbanyak, memenuhi kebutuhan lokal dan bahkan mengekspor ke luar daerah:
1. Banyuasin
Kabupaten Banyuasin menjadi pemimpin produksi padi dengan total 920.413 ton pada tahun 2023.
2. Kabupaten OKI Timur
Dengan produksi padi mencapai 716.876 ton, OKI Timur menempati posisi kedua sebagai penghasil padi terbesar di Sumsel.
3. Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kabupaten yang dikenal sebagai Bumi Bende Seguguk ini berhasil memproduksi 525.900 ton padi pada tahun lalu.
4. Musi Banyuasin
Tak hanya kaya akan sumber daya alam lainnya, Musi Banyuasin juga memproduksi 143.115 ton padi di tahun 2023.
5. Musirawas
Musirawas mencatatkan produksi padi sebesar 107.335 ton, dengan Kecamatan Tugumulyo yang memiliki sistem irigasi canggih dari bendungan peninggalan Belanda yang dibangun pada 1942.
BACA JUGA:Hasil Debat Pertama Pilgub Sumsel, Eddy Santana Putra Unggul
BACA JUGA:Garuda Indonesia Travel Festival 2024 Resmi Digelar di 6 Kota, Promo Cashback Hingga Rp4,5 Juta
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel, Wahyu Yulianto, produksi beras diperkirakan akan meningkat menjadi 1,623 juta ton pada tahun 2024, meskipun menghadapi tantangan seperti bencana banjir dan serangan hama.