Antisipasi Karhutla, Manggala Agni Daops XVII Cek Kondisi Air dan Vegetasi Gambut di OKI
Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI Edi Satriawan bersama Babinsa Tanjung Lubuk mengecek air mengantisipasi karhutla nantinya di lahan Desa Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Lubuk Sabtu (22/6).Foto Manggala Agni--
Kayuagung, Sumatera Ekspres.ID - Musim kemarau memang belum tiba, namun petugas dari Manggala Agni Daops XVII Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tetap aktif melakukan patroli terpadu dan mandiri.
Tujuan utama mereka adalah memastikan kondisi lapangan terkait keberadaan air dan vegetasi gambut, sebagai langkah pencegahan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di masa mendatang.
Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan, menyampaikan bahwa saat ini mereka telah melakukan patroli terpadu di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Lubuk. "Kami bersyukur kondisi air masih melimpah di lapangan," ungkapnya pada Sabtu (22/6).
Menurut Edi, vegetasi masih dalam keadaan hijau dengan tinggi muka air yang normal, serta lahan gambut yang masih tergenang air. Keberlangsungan kondisi ini diharapkan dapat mengurangi dampak kemarau yang diprediksi akan datang mulai bulan Juli mendatang.
BACA JUGA:Sawah Kutaraya, Surga Tersembunyi Bagi Pecinta Layang-layang di Kayuagung Saat Musim Kemarau
BACA JUGA:4 Tempat Liburan Asyik di Kayuagung untuk Liburan Sekolah Hemat dan Mengasyikkan!
Selain patroli terpadu, kegiatan patroli mandiri juga dilakukan di beberapa lokasi rawan seperti Desa Cengal, Desa Penyandingan (Kecamatan Tulung Selapan), Desa Ulak Depati, dan Desa Lebung Gajah.
Daerah-daerah lain yang termasuk dalam patroli mandiri adalah Desa Suka Pulih, Desa Riding, Desa Panca Warna, Desa Perigi (Kelurahan Kedaton), dan Desa Muara Batun.
Alasan utama patroli mandiri dilakukan adalah karena daerah-daerah tersebut memiliki risiko tinggi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Edi juga mengimbau partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan.
"Kami memohon bantuan dari masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.
Mengingat pengalaman tahun sebelumnya dimana proses pemadaman pada lahan gambut terbakar memakan waktu yang cukup lama, Edi menegaskan bahwa tim Manggala Agni siap bekerja ekstra untuk memastikan bahwa setiap titik api dapat segera diatasi dan tidak menyebar luas.
"Kami berkomitmen untuk menjaga agar lahan gambut tetap aman dari ancaman kebakaran," tutupnya. (Nisa)