BPDPKS-DITJENBUN-BPI INTENSIF MENCERDASKAN PEKEBUN SAWIT SUMSEL
Holika, S.Sos, M.Si Kepala Dinas Perkebunan Muara Enim--
SUMATERAEKSPRES.ID - BEST PLANTER INDONESIA (BPI) yang mendapat penugasan dari BPDPKS & DITJENBUN untuk mencerdaskan pekebun sawit Sumsel selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, pada tanggal 07 Mei 2024 kembali memulai pelatihan Budidaya Tanaman Sawit gelombang ke-3 dengan peserta seluruhnya dari Kabupaten Muara Enim sebanyak 100 orang peserta.
Kepala Dinas Perkebunan Muara Enim Holika S.Sos, M.Si dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa total peserta dari Kabupaten Muara Enim yang mengikuti pelatihan SDM Sawit untuk tahun 2024 adalah 300 peserta lebih banyak dari tahun 2023 sebanyak 273 peserta.
Sedangkan modul yang diajarkan antara lain ISPO, Panen & Pasca Panen dan Teknis Budidaya Kelapa Sawit.
BACA JUGA:BERSAMA BPDPKS & DITJENBUN BPI KEMBALI MELATIH 578 PEKEBUN SAWIT SUMSEL
BACA JUGA:BPDPKS & DITJENBUN Gandeng BPI Mengajarkan Pekebun Membuat Minyak Sawit Merah Secara Mandiri
BPI membawakan modul Teknis Budidaya Kelapa Sawit, sementara modul ISPO dan Panen &Pasca Panen yang diselenggarakan pada hari yang sama dilakukan oleh provider yang lain di tempat yang berbeda.
Holika mengingatkan agar program BPDPKS ditindaklanjuti dengan baik, karena kita tidak tahu apakah ke depannya masih ada program yang sama atau tidak.
Saat ini program BPDPKS selain pelatihan SDM sawit juga replating serta sapras, untuk replanting target Muara Enim tahun 2024 adalah 1.300 ha.
Agar target produktivitas sawit 25 – 30 ton per ha per tahun tidak hanya menjadi angan-angan tetapi menjadi kenyataan, maka semua peserta agar memanfaatkan momentum pelatihan dengan banyak bertanya bagaimana cara mencapainya, demikian harapan Holika menutup sambutannya.
BACA JUGA:Upaya Mencerdaskan Pekebun Sawit Terus Dilakukan BPDPKS & Ditjenbun
BACA JUGA:OJK Dorong Perluasan Pembiayaan Perkebunan Sawit
Dalam kesempatan yang sama Direktur BPI Friyandito, SP. MM, memastikan apabila peserta banyak bertanya dalam sesi pelatihan, setidaknya akan memiliki pengetahuan yang cukup tentang solusi bagaimana cara meningkatkan produktifitas minimal 25 ton per ha per tahun.
Di generasi ke-1 boleh kita masih belajar, coba-coba atau belum terlalu paham ilmunya, tetapi setelah replanting atau masuk generasi ke-2, kita harus sudah paham, ibaratnya harus sudah khatam dalam hal ilmu mengelola kebun sawit.
Oleh karena itu para peserta yang mendapat kesempatan terpilih mengikuti pelatihan ini harus memanfaatkan sebaik-baiknya dengan banyak bertanya kepada para narasumber yang yang dihadirkan BPI dimana semuanya berlatar belakang praktisi, sehingga insya Allah peserta akan mendapat jawaban yang bisa langsung dipraktikkan di lapangan, demikian Friyandito menambahkan setelah selesai acara pembukaan yang senada dengan pesan Kepala Dinas Perkebunan Muara Enim Holika, S.Sos, M.Si. Palembang, 10 Mei 2024. (Adv/iol)