https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Uap Vape dan Rokok Elektrik Sama Bahayanya Bagi Orang Sekitar

SUMATERAEKSPRES.ID-Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr dr Agus Dwi Susanto menyatakan,  uap yang dihasilkan vape atau rokok elektrik juga sama berbahayanya bagi orang di sekitar jika terhirup.

Hal ini dikemukakannya sebagai tanggapan terhadap unggahan video yang viral di media sosial TikTok, yang menceritakan tentang seorang pengguna vape rutin yang kini menjadi pasien radang paru atau pneumonia.

"Sama berbahayanya. Jadi, uap vape maupun asap rokok konvensional sama-sama berbahaya untuk kesehatan," ujarnya mengutip Antara.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) itu menegaskan, bahaya yang ditimbulkan oleh asap vape berasal dari kandungan nikotin, zat karsinogen (pemicu kanker), dan partikel halus (particulate matter/PM) yang terdapat pada uap yang dihasilkan oleh vape.

"Jadi kalau menggunakan vape setiap hari, ataupun menghirup uapnya juga berisiko sama. Riset luar negeri, WHO mengatakan orang-orang yang ada di sekitar pengguna vape juga menghirup bahan berhahaya di vape itu," tambahnya.

BACA JUGA:Wajib Tahu, Vape Dapat Tingkatkan Kerentanan Terhadap Covid-19

BACA JUGA:Vape vs Rokok: Mana yang Lebih Bahaya? Simak Artikelnya Yuk

Agus mengatakan, dirinya pernah menemukan berbagai kasus penyakit pernapasan seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta risiko infeksi paru seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang paru atau pneumonia yang diakibatkan oleh vape setidaknya setahun sekali.

Namun, hingga kini belum terdapat laporan resmi berapa jumlah penyakit kronis yang diakibatkan oleh vape di Indonesia.

Tapi Agus meyakini di antara sekitar 1.500 Dokter Spesialis Paru di Indonesia, setidaknya seribu di antaranya pernah menemukan kasus yang sama, yang diakibatkan oleh vape.

Salah satu faktornya, kata dia, adalah waktu yang diperlukan untuk dapat mengetahuinya secara rinci, di mana penyakit kronis pada rokok konvensional baru dapat dideteksi setelah 20 tahun pemakaian.

Sedangkan, vape baru marak digunakan pada sepuluh tahun terakhir ini.

BACA JUGA:BIKIN NGERI! Dikira Aman, Tahunya Berbahaya Juga.. Ini Dampak Zat Kimia Nge-Vape Bagi Tubuh

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Vape atau Rokok Elektrik Bakal Dilarang, Aturannya Segera Disiapkan. Seperti Apa?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan