Wajib Tahu, Vape Dapat Tingkatkan Kerentanan Terhadap Covid-19

SUMATERAEKSPRES.ID-Para peneliti mengingatkan kepada para pengguna rokok elektrik, karena sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa vape dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi oleh SARS-CoV-2 atau virus yang menyebabkan COVID-19.

Menngutip Medical Daily, sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas California, Riverside menemukan bahwa bahan-bahan tipikal dari cairan vaping, propilen glikol/gliserin nabati atau dengan penggunaan nikotin meningkatkan kerentanan terhadap infeksi COVID-19 melalui mekanisme yang berbeda. 

Hasil tersebut  dipublikasikan dalam jurnal American Journal of Physiology.

Meski demikian, penambahan asam benzoat ke dalam cairan e-rokok mencegah peningkatan kerentanan yang terkait dengan propilen glikol, gliserin nabati, dan nikotin, demikian disampaikan para peneliti.

"Pengguna yang menghirup aerosol yang dihasilkan dari propilen glikol/gliserin nabati saja atau cairan rokok elektrik dengan pH netral hingga basa lebih mungkin terinfeksi oleh virus, sementara pengguna yang menghirup aerosol yang dibuat dari cairan e-rokok dengan asam benzoat, pH asam akan memiliki kerentanan virus yang sama dengan individu yang tidak vaping," kata penulis utama studi tersebut Rattapol Phandthong dalam keterangan resminya.

BACA JUGA:8 Tips Menghentikan Kebiasaan Merokok, Perlahan Tapi Pasti!

BACA JUGA:Vape vs Rokok: Mana yang Lebih Bahaya? Simak Artikelnya Yuk

Untuk memahami dampak vaping pada kerentanan terhadap infeksi COVID-19, tim menggunakan sel batang saluran udara dari donor dan menciptakan model 3D epitel bronkial manusia.

Kemudian mengekspos sel-sel ini kepada aerosol rokok elektrik JUUL, BLU dan mengamati peningkatan jumlah ACE2, reseptor sel inang untuk virus SARS-CoV-2. 

Saat sel-sel tersebut lebih lanjut terpapar aerosol dengan nikotin, ada peningkatan aktivitas TMPRSS2, sebuah enzim yang penting bagi virus untuk menginfeksi sel.

Berdasarkan temuan, para peneliti memperingatkan pengguna untuk berhati-hati terhadap produk yang digunakan dalam vaping dan mendorong mereka untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.

"Mungkin yang terbaik bagi para vaper adalah berhenti vaping untuk melindungi kesehatan mereka dan menghentikan ketergantungan nikotin. Jika mereka tidak bisa berhenti vaping, lebih baik untuk menghirup aerosol yang dihasilkan dari cairan e-rokok dengan pH asam atau dengan asam benzoat untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 yang ditingkatkan yang disebabkan oleh nikotin, propilen glikol, dan gliserin nabati. Namun, inhalasi asam benzoat memiliki risikonya sendiri, dan data masih terbatas tentang topik ini," kata Prue Talbot, seorang penulis studi.

BACA JUGA:BIKIN NGERI! Dikira Aman, Tahunya Berbahaya Juga.. Ini Dampak Zat Kimia Nge-Vape Bagi Tubuh

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Vape atau Rokok Elektrik Bakal Dilarang, Aturannya Segera Disiapkan. Seperti Apa?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan