Pemeriksaan Kualitas Udara Lapas Sekayu Mengungkap Dampak Over Kapasitas

SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Kondisi over kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sekayu tidak hanya mempengaruhi ruang gerak narapidana, tetapi juga mengancam kualitas udara di dalamnya.

Pada Rabu (3/7), Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Palembang, di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melakukan serangkaian tes untuk mengukur tingkat pencemaran udara di Lapas Sekayu.

Yosef Leonard Sihombing, Kepala Lapas Sekayu, menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan ini yang dilakukan secara kolaboratif antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

"Kerja sama ini tidak hanya mencakup pemantauan kualitas udara, tetapi juga skrining TB terhadap narapidana kami," ungkapnya.

Skrining TB ini juga turut melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin dan Puskesmas Balai Agung Sekayu, sebagai upaya pencegahan lebih lanjut terhadap penyakit menular tersebut di dalam fasilitas penjara.

BACA JUGA:Kadis Kominfo Muba Silaturahmi ke Graha Pena Sumeks, Lingga: Bersinergi untuk Citra Positif Pemerintah Daerah

BACA JUGA:Pasca Penangkapan 16 Pemuda Pesta Narkoba, BNN Datangi Desa Air Satan, Ada Apa?

"Kami berharap hasil dari pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi udara di Lapas Sekayu dan menjadi dasar untuk langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan," tambahnya.

Proses pengambilan sampel udara dilakukan di titik-titik strategis seperti Ruang Observasi, Blok Hunian, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan area Aula, dengan pengawasan ketat untuk memastikan keakuratan data yang diperoleh.

Selain fokus pada pemeriksaan kualitas udara, kegiatan skrining TB juga ditekankan sebagai bagian dari upaya preventif terhadap penyebaran penyakit di dalam lingkungan penjara. dr. Azmi Dariusmansyah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama di lingkungan yang rentan seperti Lapas Sekayu.

Selama proses pengukuran, tim dari BLKM Palembang menggunakan peralatan canggih untuk menilai parameter-parameter kualitas udara seperti partikel debu, gas beracun, dan kadar oksigen.

BACA JUGA:Jalin Kerjasama Dengan Sumatera Ekspres, Pemkab Muba Minta Terus Besinergi Membangun Daerah

BACA JUGA:Kajari Muba Masuk Nominasi Peraih Adhyaksa Award 2024, Ini Kata Pegiat Anti Korupsi Sumsel

Data hasil pengukuran ini akan dianalisis secara mendalam di laboratorium untuk memberikan evaluasi menyeluruh tentang kondisi udara di Lapas Sekayu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan