https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bertahap, Perbaiki Dua Jembatan yang Ambruk

ASILITAS UmUm: Banjir awal tahun 2024 ini juga membuat beberapa fasilitas umum di muba dan oKU Timur rusak parah. foto atas di Kabupaten muba dan foto bawah di Kabupaten OKU Timur --

OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Dua jembatan di Kabupaten OKU Timur mengalami kerusakan parah akibat derasnya arus sungai yang meningkat pascahujan lebat yang menyebabkan banjir di wilayah ini.

Salah satu yang terdampak adalah jembatan gantung di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Cempaka, yang ambruk pada Rabu, 5 Maret 2025.

BACA JUGA:Aktivitas Warga Terganggu Akibat Jembatan Ambruk: Antrian Panjang untuk Naik Ketek dan Solusi Darurat

BACA JUGA:Upayakan Pembangunan Jembatan Ambruk

Jembatan yang selama ini menjadi akses utama bagi warga untuk mengangkut hasil bumi dan bepergian ke berbagai daerah itu roboh setelah tiang pilonnya terkikis derasnya aliran Sungai Komering. Lantai jembatan pun terlepas dan terseret arus, membuat jalur tersebut tak lagi bisa dilalui.

Kepala Dinas PUTR OKU Timur, Ir. Aldi Gurlanda, memastikan bahwa jembatan tersebut sudah masuk dalam agenda perbaikan tahun 2025. Namun, proses rehabilitasi akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah.

“Anggaran menjadi tantangan utama bagi pemerintah daerah. Namun, perbaikan jembatan ini tetap menjadi prioritas kami. Saat ini, proses persiapan dan pelelangan sedang berlangsung,” ungkap Aldi.

Sementara itu, Camat Cempaka, Yaser Arafat, SH, menjelaskan bahwa sebenarnya jembatan ini sudah masuk dalam rencana Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk direhabilitasi. Namun, karena jembatan kini sudah benar-benar ambruk, ada kemungkinan perbaikan dilakukan secara menyeluruh, bukan lagi bertahap.

“Awalnya memang hanya direncanakan untuk direhabilitasi sedikit demi sedikit. Tetapi karena kondisinya kini sudah parah, besar kemung-kinan akan ada perbaikan total,” jelas Yaser.

Dampak dari ambruknya jembatan ini sangat dirasakan warga. Selain sebagai jalur utama untuk distribusi hasil pertanian, jembatan ini juga menjadi akses penting ke sejumlah perusahaan serta tempat bersejarah di kawasan tersebut.

“Memang ada jalan alternatif, tetapi harus memutar melalui Cempaka. Warga butuh waktu lebih lama dan biaya transportasi pun bertambah,” tambahnya.

Selain jembatan gantung di Desa Negeri Sakti, jembatan penghubung antara Desa Jaya Mulya, Kecamatan Semendawai Suku III, dan Desa Karang Binangun, Kecamatan Belitang Madang Raya, juga mengalami kerusakan parah. 

Pangkal jembatan tersebut amblas akibat tergerus derasnya arus Sungai Macak, yang meluap. Ruswanto, warga setempat, menyebut debit air Sungai Macak naik drastis, menyebabkan tanah di sekitar pondasi jembatan terkikis.

“Sudah lama ada tanda-tanda kerusakan, tapi banjir beberapa waktu lalu memperparah kondisinya. Sekarang warga semakin khawatir saat melintas, terutama pengendara motor,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan