Promosikan Kopi, Utamakan Kualitas, Sumsel Penghasil Kopi Nomor 1 di Indonesia
RACIK KOPI: Meracik kopi untuk menghasilkan cita rasa yang khas memang butuh keahlian. - FOTO: ALFERI/SUMEKS -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Komunitas Kopi Sriwijaya merupakan wadah bagi pelaku kopi yang ada di Sumsel terutama kopi premium. ‘’Keberadaan kita sebagai komunitas yakni mempromosikan kopi Sumsel, yang secara otomatis pelaku usaha juga akan ikut kita promosikan,’’ ujar Ketua Komunitas Kopi Sriwijaya, Ella Rosita, kemarin.
Dijelaskan, adanya Komunitas Kopi Sriwijaya ini keberadaan kopi di Sumsel bisa dikenal masyarakat. "Untuk sekarang fokus kita bagaimana komunitas kopi ini bisa memperkenalkan kopi Sumsel ke mahasiswa,’’ ujarnya.
Harus diketahui, Sumsel penghasil kopi nomor satu di Indonesia. "Mereka (mahasiswa, red) harus bangga bahwa kita itu penghasil kopi nomor satu di Sumatera Selatan sedangkan Indonesia penghasil kopi nomor 4 di dunia," ujarnya.
Kopi Sumsel, lanjutnya, punya ciri khas. Banyak mengandung caramelize atau brown sugar. "Tapi kita berharap ke depannya kita membuat lebih spesifik mengenai ciri khas kopi Sumsel. Kita coba diskusi kepada teman-teman, kopi Sumsel akan kita perkenalkan rasa seperti apa," ujarnya.
BACA JUGA:Perpaduan Kopi dengan 13 Rempah Pilihan, Ciptakan Aroma dan Cita Rasa Khas
BACA JUGA:Dari Program SMBR Eco Cafe, Kini Bayar Kopi Pakai Sampah
Di Sumsel sendiri ada lima daerah penghasil kopi yakni Lahat, Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim dan OKU Selatan. ‘’Setiap daerah punya ciri khas sendiri,’’ ulasnya yang ingin fokus untuk menjadikan kopi Sumsel menjadi kopi nomor satu di Indonesia.
Sementara, untuk harga kopi Sumsel menurutnya bervariasi yakni kopi green petik merah robusta mulai dari Rp 80 ribu-Rp 135 ribu dan kopi Arabika harganya bisa diatas Rp 130 ribuan. "Sejauh ini berdasarkan pengamatan kalau berbicara kopi secara internasional orang lebih memilih arabika, tapi sekarang ini setiap jenis kopi ada peminatnya," terangnya.
Dikatakan, bagi yang senang kopi strong tentu akan memilih kopi robusta. ‘’Tapi kalau minumnya itu santai untuk penikmat kopi yang light pasti memilih arabika, atau bisa kita mix atau blend 70 persen robusta 30 persen arabika atau sebaliknya 70 robusta. Itu semua kembali lagi ke selera," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini komunitas kopi Sumsel mewadahi setidaknya 18 brand kopi Sumsel karena pihaknya menitikberatkan pada kualitas kopi. ‘’Kita berharap kopi-kopi yang bermutu inilah yang nanti akan kita perkenalkan ke dunia kopi nasional maupun internasional karena kalau bicara kopi asalan kita sudah terkenal di situ,"pungkasnya.